SUKABUMI, MBInews.id – Kota Sukabumi alami inflasi sebesar 0,28% di bulan November. Tentunya ini berbeda jika dibandingkan dengan dua bulan kebelakang, dimana Kota Sukabumi alami deflasi.”Memang kalau melihat dua bulan belakang, yakni September dan Oktober Kota Sukabumi alami deflasi. Sedangkan di bulan November alami inflasi sebesar 0,28 persen,”ujar Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Sukabumi Cecep Mansur, Sabtu (28/12/2019).
Cecep mengungkapkan, penyebab terjadinya inflasi di bulan November tersebut, disebabkan adanya kenaikan harga beberapa komoditas yang utamanya berada pada lima kelompok pengeluaran. Yaitu, kelompok bahan makanan, kesehatan, sandang, transport, komunikasi dan jasa keuangan serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jika dijabarkan menurut 7 kelompok pengeluaran, terlihat bahwa 5 kelompok.”Hasil pendataaan yang dilakukan bersama TPID, lima kelompok tersebut yang menyebabkan terjadinya inflasi di bulan November,”ujarnya.
Cecep mengatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, menurut 7 kelompok pengeluaran, terlihat bahwa 5 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, 1 kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan 1 kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks harga. Semenetara tambah cecep, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan yaitu sebesar 0,99%, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,35%, kelompok sandang sebesar 0,14%, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,09% dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakausebesar 0,06%.”Kalau yang alami deflasi terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02%,”Ucap Cecep yang juga menjabat sebagai Assda II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Sukabumi.
Selain itu Cecep juga mengungkapkan, fluktuasi angka inflasi yang dialami Kota Sukabumi selama dua belas bulan terakhir dari November 2018 sampai dengan November 2019, dimana laju inflasi tahun ketahun (year on year) November 2019 terhadap November 2018 sebesar 2,53 persen.”Selama kurun waktu tersebut, terjadi empat kali deflasi. Yakni di bulan Februari 2019 sebesar 0,14%, Agustus 2019 0,04%, September 2019 sebesar 0,18% dan di Oktober 2019 sebesar 0,04%,”pungkas Cecep. (ardan/mbi)
Discussion about this post