METROJABAR.ID- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Dr. Abdul Mu’ti mengumumkan rencana renovasi besar-besaran terhadap 22 ribu sekolah di seluruh Indonesia yang selama ini mengalami kerusakan atau kurang terurus.
Dengan anggaran sebesar Rp20 triliun, yang telah mendapat persetujuan DPR, program renovasi sekolah ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas infrastruktur pendidikan dasar dan menengah, sekaligus menjadi prioritas Presiden Prabowo dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Lebih lanjut, langkah itu diambil dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan nasional dengan memperhatikan infrastruktur sekolah yang bisa dibilang masih banyak yang memprihatinkan.
Menteri Abdul Mu ti menyatakan bahwa upaya ini mencakup seluruh sekolah yang kondisinya membutuhkan perhatian serius, dengan fokus utama pada sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil dan yang memiliki infrastruktur tidak memadai.
Presiden Prabowo sendiri dalam pidatonya terang-terangan menyebut jika Indonesia harus segera menyelesaikan persoalan pendidikan secepatnya. Termasuk masalah infrastruktur sekolah.
“Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus. Saudara-saudara, kita harus berani melihat ini semua dan kita harus berani menyelesaikan masalah ini semua,” kata Presiden Prabowo (22/10/2024).
Di media sosial, kabar ini mendapat respons beragam dari netizen.
Melalui akun Instagram @ ahquote, beberapa pengguna menyuarakan harapan sekaligus kritikan terkait renovasi sekolah yang akan direncanakan ini.
Seorang pengguna bernama @g114ng*** mengomentari, “Gaas pak… Tapi gurunya juga pak, kasian soalnya guru sekarang,” menyoroti pentingnya peningkatan kesejahteraan dan perhatian terhadap para guru.
Sementara pengguna lain, @mdaviar***, menyatakan keprihatinannya, “Ya Allah, sampai 22 ribu begitu banyaknya. Semoga pemerintahan kali ini benar-benar fokus memperbaiki kualitas pendidikan yang relatif masih rendah.”
Renovasi 22 ribu sekolah di Indonesia ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif, tidak hanya pada sarana dan prasarana, tetapi juga sebagai landasan bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan para guru di masa depan. (Red./Annisa)
Discussion about this post