KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Sejumlah proyek galian sedang berlangsung di beberapa ruas jalan di Kota Bandung. Namun proyek galian yang dilaksanakan oleh Pemkot Bandung itu menimbulkan kemacetan.
Proyek itu diketahui merupakan penyelenggaraan Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) yang dilakukan Pemkot Bandung bersama PT Bandung Infra Investama (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JPB).
Sayangnya, proyek itu menimbulkan kemacetan karena laju kendaraan yang tersendat akibat penyempitan jalan. Pj Wali Kota Bandung A Koswara menyoroti agar pelaksanaan proyek tidak mengganggu kenyamanan warga.
“Jalur harus dimitigasi. Kalau jalan terganggu, maka harus dipetakan secara maksimal,” kata Koswara.
Proyek IPT sendiri merupakan pengerjaan bangunan di atas dan bawah tanah sebagai sarana penunjang untuk menempatkan perangkat telekomunikasi. Koswara menegaskan, proyek itu harus mengutamakan kepentingan dan mobilitas masyarakat.
“Masalahnya bukan kontrak kerja saja, tapi masalahnya juga untuk kepentingan masyarakat,” tegas Koswara.
Sementara Dirut PT BII Asep Wawan Darmawan memohon maaf atas ketidaknyamanan selama proyek tersebut berlangsung. Menurutnya ada konsekuensi hambatan lalu lintas selama proyek itu dikerjakan.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya, karena ini konsekuensi pembangunan. Kami terbuka masukan terbaik buat kebaikan masyarakat Kota Bandung,” ujarnya.
“Hanya karena ini pembangunannya berjalan serentak di titik tertentu, sehingga terjadi seperti ini. Kami tetap memberikan perhatian keselamatan pengemudi atau pengguna jalan. Karena di setiap galian itu diberikan penutup dan informasi,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, proyek tersebut dilakukan bertahap hingga tahun 2025 mendatang. Adapun total jaringan di Kota Bandung disebut seluas 204 kilometer dengan 143 ruas jalan.
“Tahap pertama bulan Agustus sampai Desember ini targetkan 29 ruas jalan. Jika digambarkan kita kejar sehingga pada bulan Januari 2025 dilakukan proses penertiban kabel di 29 ruas jalan,” tandasnya. (Red./Tugiono)
Discussion about this post