KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Dirut Perumda Tirtawening, Sonny Salimi mengatakan pipa PDAM yang pecah bakal memengaruhi aliran air ke Kota Bandung. Sonny menjelaskan jika mulanya aliran air sebanyak 1.400 liter/detik, akibat adanya musibah pipa pecah maka kuantitas aliran air untuk sebagian rumah di Kota Bandung akan berkurang.
Diperkirakan, bakal ada 90.000 warga Kota Bandung yang terdampak soal hambatan aliran air PDAM. Sehingga dipastikan aliran air akan dalam kondisi menyala kecil, tak seperti biasanya.
“Yang terdampak ya sekitar 90 ribu, tapi tidak berhenti total karena kami masih berproduksi. Cuma nanti kuantitas yang disampaikan menjadi sedikit berkurang lah kira-kira begitu. Karena kami masih bisa mengoptimalkan sistem dari Dago Bengkok. Mudah-mudahan tidak terlalu signifikan lah ya,” ucap Sonny, Kamis (6/6/2024).
“Gambarannya yang terdampak itu yang dari Pajajaran ke bawah, Dago ke atas itu aman,” lanjutnya.
Sonny menyebut, pipa yang pecah di RT 01 RW 05, Batununggal, Maleer, Kota Bandung itu memiliki ukuran 900 mm atau 90 cm, yang membawa air baku dari Pangalengan Cikalong ke Badak Singa untuk diolah. Dari dua pipa yang teralir air, hanya satu yang tidak berfungsi karena musibah tersebut.
Ia pun memperkirakan sebagian warga Kota Bandung akan mengalami pengurangan air sebesar 20 persen. Aliran air bakal kembali berfungsi sempurna kurang lebih setelah 10 hari ke depan.
“Jadi dari Cikalong ke Badak Singa itu sudah dua pipa. Sekarang masih ada satu pipa sebesar 700 liter perdetik yang berfungsi. Sekarang kita harus memaksimalkan fungsi yang dari selatan, dari Dagobengkok bisa masuk ke sistem pipa di Badak Singa, sehingga paling tidak gap kekurangan airnya tidak terlalu banyak. Kira-kira menurun sekitar 20% lah, dari biasanya 1.400 liter per detik mungkin hanya tinggal 1.100-1.200 liter per detik saja hari ini,” tuturnya menjelaskan.
“Kalau terdampak secara mati total sepertinya tidak banyak ya. Mungkin tidak ada, cuma debitnya saja yang berkurang. Tetapi kami sudah menyiapkan mobil-mobil tangki untuk dimanfaatkan oleh warga yang terdampak. Secara operasional mungkin bisa sampai seminggu atau 10 hari normal kembali aliran ke kota Bandung,” lanjut Sonny.
Terkait dugaan awal penyebab pecahnya pipa tersebut, Sonny mengaku belum bisa memastikan. Butuh waktu untuk pengecekan dan perbaikan dari timnya.
“Dugaan awal tentunya kita harus cek dulu ya, setelah dibersihkan baru kita bisa lihat. Ini kita belum bisa menemukan ke titik lokasi, di atasnya ini kan kemarin tuh rumah ya. Jadi pipa itu ada di bawah rumah. Kita bersihkan dulu sisa-sisa rumah. Nah setelah itu baru kita bisa investigasi pecahannya seperti apa,” ujar Sonny.
Soal penanganan di titik kejadian, Sonny memastikan pihaknya telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak dan pembersihan tempat kejadian untuk memastikan luas ataupun panjang pipa yang harus diganti.
Ketika proses pembersihan tempat kejadian sudah clear dan alat berat bisa masuk, Sonny menjanjikan maksimal 3 hari proses penyambungan pipa supaya kembali ke kondisi semula.
“Karena kalau semakin panjang retakannya, barangkali ada beberapa rumah juga harus kita bongkar. Tapi mudah-mudahan saya berharap pipanya nggak terlalu panjang yang kedampak, sehingga kita tidak usah harus membongkar bangunan kiri kanan,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, pipa milik PDAM Tirtawening pecah dan meluluh lantakkan pemukiman warga. Titik pipa yang pecah itu terletak tepat di depan rumah warga di Jalan Cibangkong Lor, RT 01 RW 5, Batununggal, Maleer, Kota Bandung.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Diskar PB Kota Bandung, Dian Rudiyanto menjelaskan pada Rabu (5/6/2024) pukul 15.30 WIB, terjadi ledakan dari pipa milik PDAM yang kemudian membuat air keluar deras.
Akibatnya, dua rumah rusak berat, kirmir sungai roboh, sementara puluhan rumah terendam ‘banjir’ dadakan dari air pipa tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. (Red./Annisa)
Discussion about this post