
KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Pemprov Jawa Barat memproyeksikan lelang pengelolaan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka, Nagreg, Kabupaten Bandung bisa rampung tahun ini. TPPAS Legok Nangka, nantinya bisa menggantikan keberadaan TPA Sarimukti yang sudah overload menampung sampah dari kawasan Bandung Raya.
“(TPPAS) Legok Nangka lagi lelang pengelolaan, mudah-mudahan di triwulan pertama pemenangnya bisa ditentukan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Prima Mayaningtias, Selasa (17/1/2023) Kemarin.
Prima menjelaskan, saat ini lelang pengelolaan TPPAS Legok Nangka tinggal menunggu penawaran 2 konsorsium calon pemenang lelang. Jika kontraknya tidak memiliki masalah, pihaknya menargetkan lelang bisa berlanjut ke tahap groundbreaking, konstruksi sampai pengelolaan operasional TPPAS tersebut.
“Di triwulan pertama itu mudah-mudahan segera ditentukan pemenangnya. Sehingga bisa segera untuk dilakukan penandatanganan kontrak, groundbreaking, konstruksi dan seterusnya,” ungkap Prima.
Sementara dalam keterangannya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku TPPAS Legok Nangka akan bisa menjadi pengganti TPA Sarimukti secara permanen. Pemprov Jabar pun menargetkan proses tender TPPAS Legok Nangka bisa selesai tahun ini.
“Sarimukti kan akan digantikan oleh Legok Nangka. Memang masih butuh waktu untuk beroperasinya, ya 2023 adalah tahun penentuan pemenang. Jadi kemungkinan sarimukti masih digunakan, di-extend, biasanya diperpanjang tapi di durasi sampai Legok Nangka siap dalam hitungan 1 atau dua tahun. Kita optimis Insyaallah, ini akan menjadi solusi yang permanen,” pungkasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, volume sampah di TPA Sarimukti setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Tahun 2022 kemarin, DLH mencatat volume sampah tembus hingga 8.419.981 ton.
Dalam data DLH, volume sampah yang masuk ke TPA Sarimukti pada 2022 mayoritas disumbang dari Kota Bandung dengan 6.4995.971 ton. Kemudian Kota Cimahi dengan 889.782 ton, Kabupaten Bandung 487.663 ton dan Kabupaten Bandung Barat dengan 546.566 ton. (Red./Annisa)
Discussion about this post