KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Pasca gempa bumi berkekuatan M 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, muncul sejumlah informasi yang membuat warga was-was. Salah satu pesan yang beredar yakni terkait dengan aktivitas pergerakan Sesar Cimandiri.
Dalam keterangan resminya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengungkapkan, jika telah beredar informasi di masyarakat soal aktivitas Sesar Cimandiri.
Dalam informasi itu tertulis ‘WASPADA AKTIVITAS PERGERAKAN SESAR CIMANDIRI DAN ERUPSI GUNUNG GEDE YANG MENGAKIBATKAN GEMPA BUMI’.
Selain itu, beredar juga sebuah pesan suara mengenai adanya cahaya seperti api yang menyala di Gunung Gede yang menyebabkan terjadinya erupsi Gunung Gede dan megakibatkan adanya gempa bumi di wilayah Kp Singa Barang dan Kp Sarongge, Kabupaten Cianjur.
Rahayu juga menyampaikan jika informasi dan pesan suara tersebut dibuat dengan mengatasnamakan BMKG. Oleh karena itu BMKG menepis mentah-mentah informasi dan pesan suara yang beredar tersebut.
“Berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut. Berita itu hanya hoax/isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas,” kata Rahayu, Selasa (22/11/2022).
Ia memastikan, hingga saat ini tidak ada teknologi apapun yang dapat memprediksi terjadinya bencana seperti gempa bumi dengan akurasi yang tepat baik itu waktu, lokasi hingga kekuatan gempa yang akan terjadi.
BMKG juga telah berkoordinasi dengan PVMBG soal status Gunung Gede yang diketahui saat ini masih berada di Level I alias normal.
“Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapur dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika terjadi bencana gempa bumi, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” ujarnya. (Red./Annisa)
Discussion about this post