Metrojabar.id, Bandung – Tim Penggerak TP PKK Kota Bandung merangkul sejumlah komunitas untuk ikut Sekolah Ayah di Gedung Graha Binangkit PKK Kota Bandung, Senin (24/2/2020) mendatang. Mulai dari guru, pemuda, pemuka agama, pecinta sepeda, bikers hingga pengemudi ojek online.
Pada Sekolah Ayah nanti akan mengusung tema “Karena Ayah Tak Tergantikan”.
“Berbagai persoalan di usia balita, remaja, dewasa sampai menjadi pemimpin, ternyata setelah ditelisik lebih dalam, ada satu vitamin yang kurang. Hal itu menyebabkan anak-anak kita tidak bisa ‘fight’ bertemu dengan tantangan tantangan baru. Ternyata vitamin yang kurang tersebut adalah vitamin ayah,” kata Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah saat beraudiensi dengan beberapa komunitas bikers dan aktivis sosial, di Pendopo Kota Bandung, Jumat (21/2/2020).
“Harus ada sebuah sosok atau figur dalam menghidupi kehidupan ini. Seorang sosok ayah pemberi semangat menghadapi dunia luar bagi anak,” imbuhnya.
Siti mengatakan, fenomena sosial yang muncul saat ini adalah peran ibu yang sangat dominan dibandingkan peran ayah dalam pengasuhan anak. Para ayah sangat sulit untuk memberikan waktu yang berkualitas dalam keluarga. Banyak persoalan kenakalan anak dimulai dari ketidakberfungsian keluarga, salah satunya adalah peran ayah yang tidak optimal.
Umi, sapaan akrab Siti Muntamah mengatakan, tujuan digelarnya Sekolah Ayah yaitu memberi pengetahuan dan keterampilan pengasuhan keayahan, meningkatkan peran ayah, dan memberikan penyadaran kepada ayah dalam mengasuh anak.
“Kita ingin mencetak generasi yang unggul, mampu bersaing dan siap menghadapi tantangan zaman, untuk itu, kita sebagai orang tua harus memiliki awareness yang lebih,” katanya.
Menurutnya, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan tinggal dalam saling ketergantungan. Untuk mewujudkan keluarga yang kuat maka seluruh fungsi dalam keluarga harus benar-benar dijalankan. Karena setiap anggota memiliki peran yang sangat penting untuk kestabilan keluarga.
“Sejalan dengan Visi Misi Kota Bandung terwujudnya Kota Bandung yang unggul, nyaman, sejahtera dan agamis yang salah satu misinya Membangun Masyarakat yang humanis, agamis, berkualitas dan berdaya saing, dalam humanis ini disadari atau tidak kita menganut pendidikan yang patriarki,” jelas Umi.
Umi mengatakan, dengan pendidikan yang patriaki tanpa didampingi peran ayah dalam keluarga membuat anak laki-laki menjadi dimanja sehingga lemah tidak mempunyai pribadi yang matang dalam memimpin.
“Untuk itu sepertinya harus melangkah lebih cepat di dalam mengamankan putra putri kita untuk Kota Bandung yang menginspirasi kota kota lain di Jawa Barat dan nasional,” tutur Umi.(Iwnaruna /Azay)
Discussion about this post