KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Harga cabai rawit dan beras di Kota Bandung melonjak hingga 90 persen. Sebelumnya harga cabai di Bandung dibanderol dengan harga Rp50 ribu per kilogram namun kini mengalami kenaikan hingga 90 persen.
Harga tersebut melonjak tinggi diakibatkan oleh pasokan dari petani berkurang yang disebabkan karena musim kemarau.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah memperhatikan kenaikan harga cabai rawit, minyak goreng, dan beras.
Menurutnya, diperlukan kerja sama antara kementerian/lembaga dan kerja sama antardaerah, khususnya daerah tetangga untuk saling membantu.
“Ini diperlukan kerja sama tentunya, dari Bulog dan daerah, begitu juga berkaitan dengan minyak goreng tadi, untuk bisa teman-teman di daerah mengecek distribusinya, dan untuk cabai rawit tadi berkaitan dengan penanamannya,” ujar Tomsi.
Dia mengungkapkan daerah-daerah tertentu masih terdapat kendala berkaitan distribusi dan gerakan tanam. Kenaikan harga komoditas ini harus diatasi masing-masing daerah, terlebih cabai rawit.
Tomsi mengatakan cabai rawit bukanlah kategori komoditas yang tergolong sulit, melainkan komoditas yang mudah ditanam dan tumbuh.
“Dapat saya sampaikan, dengan pertemuan ke-84 kali, teman-teman kepala daerah, khususnya Dinas Pertanian di daerah ini, kurang mengantisipasi atau mungkin tidak mengantisipasi,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan jika pemda tidak membuat perencanaan yang baik dengan mengamati bulan apa saja komoditas mengalami kenaikan maka dikhawatirkan kenaikan itu masih terus terjadi.
Tomsi meminta sekretariat inflasi daerah yang terdiri atas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan Daerah untuk mengatasi hal tersebut.
“Ada satu hal, kita jangan melakukan kekurangan yang berulang. Ini yang perlu digaris bawahi,” pungkasnya. (Red./Andriyana)
Discussion about this post