
METRO JABAR.ID — Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bandung Asep Sudrajat, S.A.P., dan Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung H. Iman Lestariyono, S.Si., menyaksikan simulasi tanggap darurat bencana warga RW 15 Sadang Luhur, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Bandung, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Acara ini juga dihadiri Wali Kota Bandung M. Farhan dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandung Didi Ruswandi.
Iman Lestariyono mengapresiasi simulasi evakuasi mandiri in-situ dan tanggap darurat bencana gempa bumi yang diikuti 150 warga RW 15 Sadang Luhur itu. Warga selayaknya mendapatkan edukasi yang tepat di bawah koordinasi BPBD untuk memitigasi bencana yang harus dihadapi sewaktu-waktu.
“Karena Kota Bandung ini satu sisi kalau urusan banjir dan lain-lain itu ada di cekungan. Nah, kalau urusan gempa kita berada di atas Sesar Lembang. Mudah-mudahan dengan adanya simulasi ini masyarakat lebih siap apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi,” ujarnya.
Simulasi tanggap bencana ini merupakan bagian dari upaya preventif. Minimal warga mendapatkan edukasi tentang bagaimana harus bertindak saat bencana, terutama gempa bumi terjadi.
“Target dari Pemerintah Kota Bandung, tadi Pak Didi menyampaikan, paling tidak 20 persen masyarakat teredukasi. Dari 20 orang itu, ya minimal ada 1 orang yang tahu bagaimana upaya untuk menghindari bencana,” katanya.
Iman merasa simulasi ini penting untuk dilaksanakan di seluruh wilayah Kota Bandung. Namun, diperlukan perhatian anggaran untuk mendukung program tersebut. Iman menjamin DPRD Kota Bandung akan menyiapkan anggaran yang bisa dimanfaatkan tahun depan.
“Yang utama karena BPBD ini badan baru, kita pemerintah dengan DPRD menyiapkan anggaran yang mandiri di tahun 2026. Karena kalau sekarang di tengah jalan (masa tahun anggaran) belum memungkinkan badan itu untuk punya anggaran mandiri. Makanya tadi (BPBD) kerja sama dengan Dinsos, dengan kewilayahan juga, dengan dinas-dinas terkait. Kalau (bencana) itu berupa KLB (Kejadian Luar Biasa), itu sudah otomatis nanti akan pemerintah pusat juga akan turun tangan,” ujar Iman.
Sekretaris Komisi II Asep Sudrajat menyampaikan rasa bangga kepada warga yang bersemangat dan serius mengikuti simulasi gempa bumi ini.
“Kalau melihat dari kegiatan simulasi terkait dengan kebencanaan gempa bumi ini ya, ini memang luar biasa melihat dari antusias warga yang ada di kelurahan Sekeloa. Ini tentunya kalau melihat antusias seperti ini bahwa BPBD ini betul-betul harus segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar pria yang biasa disapa Kang Upep itu.
Ia pun meminta BPBD Kota Bandung untuk selalu proaktif dengan kegiatan-kegiatan simulasi serupa karena manfaatnya yang sangat berpengaruh bagi warga dalam menghadapi potensi bencana di Kota Bandung. Bencana yang paling dekat dan paling sering didengar oleh masyarakat adalah ancaman gempa dari Sesar Lembang.
“Ini juga harus dipersiapkan terkait dengan bagaimana nanti, mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kan yang namanya bencana tidak tahu dan pasti itu ada. Mudah-mudahan masyarakat bisa lebih paham dengan melakukan pengamanan di wilayah masing-masing,” katanya.
Oleh karena itu, Kang Upep mengajak masyarakat lainnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana. Dari yang terdekat bisa belajar dari akun media sosial BPBD Kota Bandung, maupun dari tayangan video teknik-teknik dari sejumlah ahli mitigasi bencana di Youtube.

“Tentunya dengan persiapan adanya bencana yang tidak kita harapkan mudah-mudahan warga bisa terus mengikuti perkembangan informasi terkait dengan berbagai isu dan kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui BPBD ini,” ujarnya.( Wildan )
Discussion about this post