KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Pemilihan umum sebentar lagi, tepatnya bakal dilaksanakan 14 Februari 2024 dan Pilkada 27 November 2024. Menurut data yang dihimpun Pemkot Bandung, 87 persen warga Bandung telah ikut berpartisipasi memilih wakilnya.
Namun diakui Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, angka ini meskipun sudah baik harus ditingkatkan lagi. Ia menghimbau agar warga Bandung tidak golput (golongan putih, tidak memilih).
“Saya menghimbau kita kan punya data yang bagus, pada tahun 2019 sebanyak 87 persen. Tapi kita berharap harapan idealnya besok harus lebih baik daripada kemarin. Presentasi harus lebih tinggi dan perilaku yang jauh lebih baik,” kata Ema ditemui di Hotel Horison Bandung, Kamis (27/7/2023) kemarin.
Ia memaparkan, ada tiga perilaku politik yang ada di masyarakat. Ema berharap, warga Bandung bisa condong ke sifat politik Partisipatori atau mau meneliti calon wakil rakyat dan memilihnya. Ia menyayangkan apabila warga Bandung ada yang golput karena merasa tidak ada calon pemimpin yang pas.
“Ada yang Parokial, itu acuh tak acuh biasanya suka jadi golput. Memang moal aya kesempurnaan tapi pasti ada yang sesuai nurani kita. Jadi himbauan saya jangan jadi golput, walaupun tidak dilarang tapi saya ingatkan diharapkan jangan ada. Ada juga Subjektif ikut-ikutan teu boga sikap, kumaha ramena wae. Nah yang bagus itu Partisipatori, dipikirkeun bibit bebet bobot, track record nya kumaha,” ujar dia.
Selain itu, dalam setiap rapat koordinasi baik dengan ketua RW, ASN, dan seluruh bagian dari masyarakat, ia memastikan kondisi politik di kota Bandung harus kondusif dan tidak ada fanatisme.
“Kalau berbeda pilihan saya pikir wajar-wajar saja dalam demokrasi namun kita harus menjaga ketertiban kita hargai. Rawan itu kalau ada fanatisme, ada beda pendapat diselesaikan dengan kekerasan itu tidak boleh terjadi. Kalo ada seperti itu (kekerasan) ya nanti kan ada tindakan dari petugas keamanan,” ucapnya. (Red./Fachrizal)
Discussion about this post