KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Massa emak-emak melakukan demo di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Jawa Barat, siang ini. Mereka memprotes proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bandung yang dinilai penuh kecurangan.
Massa berkumpul sejak pukul 10.00 WIB, Kamis (20/7/2023). Pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB, koordinator massa berdiskusi dengan pejabat Disdik. Mereka membawa tulisan tangan salah satunya terlihat ‘Apa kabar Kadisdik?? Rakyatmu butuh keadilan’.
Diungkapkan salah satu pendemo, Lusi (40), ibu-ibu di Kota Bandung merasa sistem zonasi tahun ini dipenuhi kecurangan. Ada beberapa nama yang berhasil masuk ke sekolah negeri padahal menurutnya jarak antara rumahnya dan sekolah tidak terlalu dekat.
“Ada yang bisa keterima, rumahnya itu dianggap zonasinya dekat, padahal rumah dia aja ngelewatin rumah saya. Tapi jarak saya dianggap lebih jauh. Sudah jadi rahasia umum juga kalau sekolah itu pasti bisa beli bangku, di harga Rp5-10 juta untuk mengamankan kursi,” kata Lusi.
Lusi adalah salah satu ibu yang beruntung. Anaknya sudah bersekolah di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Lain nasib dengan Hani (40), warga Jalan Siliwangi yang hingga saat ini anaknya belum bersekolah.
“Kan sekolah itu buat siapa saja ya, tapi sampai saat ini anak saya belum dapat sekolah. Kemarin pilih dua sekolah itu semua sudah full, terlempar zonasinya. Padahal tidak ada lagi sekolah yang lebih dekat. Saya juga nggak dapat sosialisasi harus sekolah seperti apa. Saya butuh sekolah yang tidak mahal,” cerita Hani.
Massa dikoordinir oleh Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Jawa Barat. Sekitar pukul 12.15 WIB, koordinator sekaligus Ketua Umum FMPP Illa Setyawati keluar dari kantor Disdik Kota Bandung setelah berdiskusi dengan pihak Disdik.
“Alhamdulillah sudah membuahkan hasil, tadi kami disambut oleh Sekretaris Dinas (Sekdis) Pak Tantan dan Ketua Panitia PPDB Pak Edy, anaknya yang SMP belum sekolah akan didata. Anak SMA yang belum sekolah sudah ter-handle datanya,” kata Illa disambut riuh massa bertepuk tangan.
Ditemui detikJabar di halaman Kantor Disdik Bandung Jl. A. Yani No.239, Merdeka, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Illa menjelaskan Sekdis dan Ketua Panitia PPDB telah berjanji untuk menyekolahkan anak-anak yang belum bersekolah di sekolah swasta.
“Demo hari ini adalah bentuk upaya saya dari FMPP Jabar agar membantu masyarakat yang tidak mampu dan belum dapat kepastian sekolah dimana. Tadi kami diterima langsung oleh Disdik dan mereka memberi solusi walau mereka nggak masuk negeri akan disekolahkan ke swasta secara gratis,” ucapnya.
Dari data yang ia kantongi, ada sebanyak 76 laporan terkait masalah zonasi dalam PPDB. Sebanyak 41 di antaranya sudah bersekolah, sisanya sekitar 35 anak belum bersekolah di jenjang SD-SMP.
Illa bahkan mengatakan ia sudah menyampaikan aduan bahwa mayoritas sekolah negeri di Kota Bandung melakukan sistem jual kursi sehingga banyak warga yang tak kebagian jatah di sistem zonasi tahun ini.
“Zonasi sekarang sangat gaib seperti siluman. Orang yang jaraknya jauh jadi dekat, orang yang tidak tahu tiba-tiba jadi berhak. Kita kan melihat asal sekolah mereka dimana, kok kita lihat tiba-tiba bisa sekolah ke tempat yang diinginkan, sekolah favorit,” kata Illa.
“Soal adanya praktik beli bangku ini sangat banyak. Tapi memang kami kesampingkan dulu, karena sekarang fokus mereka bisa sekolah dulu. Tapi tadi saya sampaikan perihal beli kursi ini sangat banyak, hampir seluruh sekolah negeri di kota Bandung. Sudah saya disampaikan. Saat ini saya sedang kumpulkan bukti-bukti untuk mensomasi sekolah-sekolah itu,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada respons dari Disdik Kota Bandung. (Red./Annisa)
Discussion about this post