KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Operasi Patuh Lodaya 2023 akan berlangsung selama dua pekan. Polisi akan menyasar sejumlah pengendara yang melanggar aturan berlalu lintas. Apa saja pelanggarannya?
“Akan dilakukan kegiatan penertiban dan kegiatan pelanggaran bagi pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi kecelakaan. Contohnya tidak menggunakan helm, melawan arus, tidak menggunakan safety belt, atau spidding, atau ngebut, itu kan potensi fatalitasnya tinggi. Itu akan kita coba kejar ke arah sana,” ujar Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom di Mapolresta Bandung, Senin (10/7/2023). Kemarin
Polisi juga turut menyasar pengendara sepeda motor dengan knalpot bising alias brong. Pasalnya kendaraan berknalpot bising tersebut banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
“Iya kalau itu knalpot brong masih dalam sasaran prioritas. Tapi itu kami untuk mengakomodir keluhan-keluhan masyarakat. Terkait pengendara di bawah umur, harapannya di lingkup sekolah, lingkup keluarga, itu juga nanti bisa memberikan imbauan agar anak-anaknya tidak berkendara di bawah umum,” tuturnya.
Polisi tak segan melakukan penindakan langsung. Menurut Anom, dalam penindakan tersebut terdapat beberapa anggota kepolisian yang berhak melakukan penilangan. Mereka diberi tanda khusus dalam melakukan penindakan.
“Kurang lebih ada 17 personil (petugas tilang), nanti itu bisa bergantian. Jadi untuk rekan-rekan yang memberhentikan itu semua petugas lalu lintas bisa, semua anggota polri bisa. Tapi yang melakukan proses penilangan, baik manual di tempat, atau Etle itu nanti petugas-petugas yang sudah tersertifikasi. Ada emblem atau tanda khusus, jadi bisa membedakan,” jelasnya.
Anom mengatakan operasi patuh ini juga sekaligus untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Sehingga, masyarakat diharapkan bisa lebih tertib saat berkendara.
“Supaya target dari operasi ini seperti menurunnya jumlah pelanggaran, menurunnya jumlah laka lantas, yang paling penting menurunnya fatalitas laka,” katanya. (Red./Annisa)
Discussion about this post