KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat terjadi kenaikan jumlah penumpang angkutan umum dalam empat hari masa pemantauan arus mudik (mulai H-8 hingga H-5 kemarin), dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 lalu.
Titik pergerakan penumpang dan kendaraan yang dipantau melalui Posko Angkutan Lebaran 2023 meliputi, 111 terminal, 16 Pelabuhan Penyeberangan, 51 Bandar Udara, 110 Pelabuhan Laut, 13 Daop/Divre, 42 Gerbang Toll dan 20 ruas Jalan Arteri.
Berdasarkan data sementara mulai H-8 s.d H-5 kemarin, secara kumulatif jumlah penumpang angkutan umum mencapai 1.308.290 orang atau meningkat 28,64% dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 1.017.005 orang.
Adapun secara kumulatif, jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi mulai dari H-8 s.d H-5 kemarin, yaitu:
· Angkutan Jalan sebanyak 256.658 orang atau meningkat 3,4% dibanding tahun 2022 sebanyak 248.228 orang.
· Angkutan Penyeberangan sebanyak 217.349 orang atau menurun 39,27% dibanding tahun 2022 sebanyak 357.895 orang.
· Angkutan Laut sebanyak 194.643 orang atau meningkat 0,79% dibanding tahun 2022 sebanyak 174.163 orang
· Angkutan Udara sebanyak 442.937 orang atau meningkat 25,74% dibanding tahun 2022 sebanyak 352.270 orang.
· Angkutan Kereta Api sebanyak 261.573 orang atau meningkat 52,79% dibanding tahun 2022 sebanyak 171.200 orang
“Jumlah penumpang angkutan umum tertinggi yang dipantau sejak empat hari lalu terjadi pada Minggu, 16 April 2023 (H-7) yaitu sebanyak 792.845 orang,” demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Jakarta, Selasa (18/4/2023) lalu.
Sementara pada H-5 kemarin, jumlah penumpang angkutan umum mencapai 632.486 orang, dengan pengguna terbanyak pada angkutan udara sebanyak 220.696 orang atau 34,89% dari total pengguna angkutan umum.
Secara rinci, jumlah pergerakan penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H-5 kemarin yakni:
· Angkutan udara (220.696 penumpang. Jumlah ini meningkat 16,57 % jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebesar 189.324 penumpang).
· Angkutan jalan (129.183 penumpang, menurun 7,48% dibandingkan tahun lalu 139.183 penumpang).
· Angkutan kereta api (125.319 penumpang, meningkat 36,21 % dibandingkan tahun lalu sebanyak 92.005 penumpang).
· Angkutan penyeberangan (91.973 penumpang, menurun 54,21 % dibandingkan tahun lalu sebanyak 200.838 penumpang).
· Angkutan laut (65.315 penumpang, turun 0,79 % dibandingkan tahun lalu 65.837 penumpang).
Hingga H-5, Pergerakan Kendaraan Mobil dan Motor Terus Meningkat
Jumlah pergerakan kendaraan mobil yang keluar Jabodetabek pada H-5 kemarin terus meningkat. Tercatat sebanyak 242.142 kendaraan, yang terdiri dari 123.863 kendaraan yang melewati jalan tol dan 72.248 kendaraan yang melewati jalan arteri. Jumlah ini lebih tinggi dibanding H-6 kemarin.
Diprediksi jumlah kendaraan yang akan keluar Jabodetabek masih akan terus meningkat hingga menjelang lebaran. Pada arus mudik tahun 2022 lalu, tercatat puncak arus kendaraan yang melewati jalan tol terjadi pada H-3 yaitu sebanyak 226.615 kendaraan.
Adita menuturkan, berdasarkan informasi dari Korlantas Polri, pada siang hari ini situasi jalan tol dari Jakarta ke Cikampek KM 47 s.d 72 masih kondusif, dengan V/C Ratio 0,4 yang artinya lancar dengan rata-rata kecepatan kendaraan antara 50-60 Km/Jam. Sehingga masih belum diberlakukan rekayasa lalu lintas contra flow yang sedianya dilakukan mulai pukul 14.00 WIB hari ini.
Sementara, rekayasa lalu lintas berupa one way diberlakukan hari ini mulai pukul 14.30 WIB di KM 72 s.d 414 Tol Cipali – Kalikangkung, Semarang.
“Rekayasa lalu lintas masih mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan, namun dimungkinkan terjadi perubahan melihat situasi di lapangan,” ujar Adita.
Sedangkan untuk sepeda motor, pada H-5 kemarin tercatat sebanyak 279.044 kendaraan yang keluar Jakarta, atau meningkat 27,84 % dari hari normal. Selama empat hari pemantauan, jumlah pergerakan sepeda motor terus meningkat.
Kemenhub mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan sepeda motor untuk melakukan perjalanan mudik jarak jauh, karena sangat rentan mengalami kecelakaan. Gunakan angkutan umum atau manfaatkan program mudik gratis agar perjalanan lebih aman dan berkesan. (Red./Annisa)
Discussion about this post