
KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Pemerintah sempat menggaungkan konversi gas LPG 3 kilogram (kg) ke kompor induksi atau kompor listrik. Harapannya, langkah tersebut dapat menekan impor LPG.
Namun, rencana konversi LPG 3 kg menjadi kompor listrik ini batal. Pemerintah menyatakan, kebijakan itu tak dijalankan tahun ini.
Tak lama berselang, kini pemerintah berencana membagikan penanak nasi listrik (PNL) atau rice cooker. Tak tanggung-tanggung, rice cooker yang akan dibagikan mencapai 680 ribu unit.
Ratusan ribu rice cooker ini akan disalurkan melalui APBN Kementerian ESDM 2023. Nilai anggaran program ini sebesar Rp 500 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM).
Kabar ini disampaikan langsung oleh Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo, melalui keterangan resminya pada Sabtu (26/11/2022) lalu.
Adapun untuk penerima bantuin ini akan mengacu data dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Terkait bantuan program penanak nasi, di mana rencana sebanyak 680 ribu unit penanak nasi yang disalurkan ke masyarakat, yang KPM tadi, kelompok penerima manfaat. Tentunya acuannya ke data dari Kementerian Sosial,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa tujuan dari program ini yakni mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita (e-cooking), dan penghematan biaya memasak bagi masyarakat.
Target KPM paket penanak nasi listrik ini ditujukan untuk kelompok rumah tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA. DIluar daya 450 VA dan 900 VA perlu divalidasi oleh Kepala desa termasuk pengguna LPG 3 kg.
Selain penanak nasi listrik, pemerintah pun berencana memberikan kompor listrik gratis senilai Rp1,8 juta kepada 300 ribu rumah tangga miskin.
Jika dihitung, pelaksanaan tahap awal program migrasi dari kompor gas ke kompor listrik tersebut akan memakan biaya sekitar Rp54 miliar.
Namun angka tersebut masih belum seberapa jika dibanding total keluarga yang dianggap berhak menerima subsidi kompor listrik gratis.
Sementara dengan jumlah 31,5 juta rumah tangga, dengan perkiraan investasi dari pemerintah sebesar Rp 74,78 triliun.
Berdasarkan perhitungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), total ada sebanyak 31.528.901 rumah tangga pelanggan listrik dengan daya 450-900 VA.
Balitbang ESDM pun mengusulkan pembagian kompor induksi dan peralatan masak gratis kepada 31,5 juta keluarga tersebut. (Red./Annisa)
Discussion about this post