Metrojabar.id
  • Home
  • Bandung Raya
  • Jabar
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Redaksi
No Result
View All Result
Metrojabar.id
  • Home
  • Bandung Raya
  • Jabar
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Redaksi
No Result
View All Result
Metrojabar.id
No Result
View All Result
  • EKONOMI
  • KESEHATAN
  • PELAYANAN PUBLIK
  • TNI/POLRI

Kebaya Dari Limbah Karya Ibu-Ibu Kota Bandung

September 28, 2022
in Adat Budaya, Aksi, Aspirasi, Design, Eduwisata, Festival, Gerakan, Headline, Informasi, Inovasi, inspirasi, Jabar Juara, Jawa Barat, Kolaborasi, Kompetisi, Kontes, Kota Bandung, Kreatif, Kreativitas, Motivasi, Nasional, Pariwisata, Pelestarian, Pentas Seni, Perlombaan, Prakarya, Seni Budaya, Sosial Budaya
Lomba Pemanfaatan Pakaian Bekas Menjadi Kebaya di Aula Pendopo, Kota Bandung. (Foto: Humas Kota Bandung)

BANDUNG RAYA, METROJABAR.ID- Sebagai upaya mengurangi sampah, sejumlah ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari berbagai Kecamatan Kota Bandung membuatย kebaya dari limbah pakaian bekas.

Para perwakilan ibu-ibu PKK di seluruh kecamatan Kota Bandung ini mengasah kreativitas lewat karya kebaya dari limbah pakaian bekas. Selanjutnya setiap kecamatan diwakilkan dua orang peserta untuk berlomba memamerkan hasil rancangan “upsycling” kebaya mereka di Aula Pendopo Kota Bandung, Selasa (27/9/2022).

Ketua Tim Penggerak PKK, Yunimar Mulyana menyampaikan, salah satu tujuan kegiatan pembuatan kebaya dari limbah pakaian bekas ini juga untuk mendapatkan perwakilan menuju perlombaan tingkat provinsi Jawa Barat (Jabar).

BacaJuga

Resahkan Warga, Polsek Sumur Bandung Amankan Puluhan Anggota Geng Motor di Kota Bandung

Luncurkan Pangersa, 410 KK di Kota Bandung Terima Bantuan Pangan

“Pokja 3 seluruh kecamatan di Kota Bandung mengadakan lomba tingkat kota untuk pemanfaatan baju bekas menjadi kebaya klasik atau modern. Lalu, setelah mendapatkan juaranya, akan menjadi perwakilan menuju ke tingkat Jabar,” ujar Yunimar.

“Untuk perwakilannya akan kita lihat dulu berapa peserta yang diminta untuk menjadi perwakilan masing-masing,” imbuhnya.

Dengan memanfaatkan pakaian bekas, Yuni berharap bisa mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Hal ini juga merupakan langkah yang dilakukan dalam program Kang Pisman.

Seorang peraga busana mengenakan kebaya daur ulang di Aula Pendopo, Kota Bandung. (Foto: Humas Kota Bandung)

“Limbah pakaian tidak bisa terurai, sehingga dengan momen ini masyarakat bisa mengurangi limbah yang akan dibuang ke TPA,” ucapnya seperti dilansir Humas Kota Bandung.

Selain itu, ia juga mengatakan, semoga kegiatan ini juga bisa meningkatkan pemberdayaan ekonomi di masyarakat. Bukan hanya upsycle kebaya, tapi juga bisa membuat karya lainnya. Pada perlombaan ini, para peserta mengirimkan video proses pembuatan upsycle. Kemudian dinilai mana saja yang sudah memenuhi kriteria.

Ketua Pelaksana dan Pokja 3 Kota Bandung, Yuli Rahmatia menjelaskan, kriteria yang dinilai mencakup dari kreativitas mendaur ulang dan kerapian hasil pakaian yang sudah dibuat.

“Kita juga menilai kesesuaian dengan tema. Temanya itu pakaian bekas menjadi kebaya klasik atau modern,” tutur Yuli.

Dalam hal 3R juga menjadi penilaian yakni reuse, recycle, reduce. Barang-barang tersebut bisa dimanfaatkan kembali sesuai dengan desain yang dibuat.

Salah satu peserta dari Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Eva Nyayu Farhat. Karyanya mendapatkan banyak apresiasi dari para peserta lainnya.

“Tadinya saya cari bahan dari mukena. Terus ada kemeja satu setel dengan roknya, ada furingnya juga,” papar Eva.

“Pas dilihat tangannya pakai manset. Akhirnya saya desain kebaya klasik tapi dengan modifikasi pakai lengan lonceng dari bahan furing. Pakai tambahan manik-manik, swarovski, dan batu-batu,” lanjutnya.

Lalu sisa bahan lainnya ia manfaatkan untuk membuat desain “cover pouch” yang sudah lama tidak dipakai. Sisa bahan tersebut ditempelkan dengan seni decoupage.

Sejumlah ibu-ibu PKK Kota Bandung sedang berfoto bersama di Aula Pendopo, Kota Bandung . (Foto: Humas Kota Bandung)

Bahan ini dilem dan ditempel, setelah itu divarnish dan dikeringkan menggunakan hairdryer.

“Penempelan hiasan juga pakai lem. Lalu kita tabur saja manik-maniknya.bIni tanpa pakai jahit lagi,” katanya.

Selain itu, ia juga membuat sepatu slop yang sudah lama tidak dipakai.

“Warnanya putih, itu saya tempelkan saja dengan sisa bahan yang ada,” tambahnya.

Kemudian, slayer yang terdapat pada pundak kebaya terbuat dari bekas kerudung. Brosnya juga dari bahan furing ditambah mute.

“Karena ini bahannya sangat tipis, kalau dipakai menerawang, jadinya sama saya dijadikan slayer saja di kebaya ini,” jelasnya.

Selama tiga hari, Eva membuat kebaya ini. Bagian yang paling sulit baginya adalah pembuatan pouch. Apalagi bahannya licin karena terbuat dari imitasi.

Untuk pengeluaran, ia mengaku tak lebih dari Rp50.000 untuk membeli bahan hiasan seperti beragam payet.

“Kita bisa menggunakan sampah atau bahan sisa untuk didaur ulang dan lebih bermanfaat. Sehingga Kang Pisman jalan, ekonominya juga bisa bertambah. Ini kalau di butik bisa beratus ribu sampai jutaan,” tuturnya.

Eva juga biasa bikin dari kain perca. Baju yang dipakai kegiatan sehari hari itu dari batik

“Kang pisman itu memang benar bisa kita melakukannya. Dengan bahan bahan yang tidak memiliki nilai jadi bernilai ekomomis setelah kita manfaatkan,” katanya.

Peserta lain dari Kelurahan Antapani Wetan, Kecamatan Antapani ialah Wakingatun atau kerap disapa Atun. Bersama rekannya yang juga menjadi model, Heni Nur Saadah merancang kebaya milik mereka.

“Kita pakai tiga baju karena akan membuat ukuran kebaya jumbo. Tunik brukat, tunik batik, kemeja batik. Inilah hasil kreasi selama 3 hari,” ujar Atun.

Dari mulai mencari desain, membuat pola, mengukur, memotong, menjahit sampai editing video, semua dilakukan selama tiga hari.

“Baju bekas yang ada sobeknya dibuang, dipilih yang masih bagus lalu kita jahit. Depan, belakang, kanan, kiri pun beda. Mudah-mudahan karya ini bisa mewakili Antapani dengan baik,” ucapnya.

Menurut Atun, proses paling sulit ialah mengukur kebaya untuk ukuran badan besar atau big size. Sebab, baginya kebaya itu sebaiknya berukuran pas dengan tubuh penggunanya.

“Apalagi untuk menyesuaikan punggung yang lebarnya tidak sama dengan perempuan pada umumnya,” akunya.

Meski sulit, tapi baginya yang terpenting adalah kenyamanan dari pengguna.

“Jika penggunanya nyaman, suka dengan desainnya. Ada rasa kebanggaan tersendiri dalam diri saya sebagai penjahit,” ungkapnya.

Ia berharap, kegiatan pembuatan  kebaya dari limbah pakaian bekas ini kedepannya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Serta menginspirasi para ibu agar tidak hanya menggantung bajunya yang sudah tidak terpakai. Tetapi juga bisa didaur ulang biar punya model baju yang baru dan bisa dipakai lagi.  (Red./Alin)

Tags: Ketua TP PKK Kota BandungKota BandungTP PKK kota bandung
ShareTweetPin

BeritaTerkait

Resahkan Warga, Polsek Sumur Bandung Amankan Puluhan Anggota Geng Motor di Kota Bandung

Resahkan Warga, Polsek Sumur Bandung Amankan Puluhan Anggota Geng Motor di Kota Bandung

Maret 27, 2023
0

KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Polsek Sumur Bandung mengamankan puluhan orang yang tergabung dalam kelompok motor di Kota Bandung Bandung. Anggota geng...

Luncurkan Pangersa, 410 KK di Kota Bandung Terima Bantuan Pangan

Luncurkan Pangersa, 410 KK di Kota Bandung Terima Bantuan Pangan

Maret 27, 2023
0

KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Sebanyak 410 kepala keluraga menerima bantuan pangan pada program Pangan untuk Daerah Rentan Rawan Pangan dan Stunting...

Papan Reklame Raksasa di Jalan Soekarno-Hatta Bandung Roboh, Timpa Mobil-Motor

Papan Reklame Raksasa di Jalan Soekarno-Hatta Bandung Roboh, Timpa Mobil-Motor

Maret 25, 2023
0

KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Sebuah papan reklame berukuran raksasa ambruk dan menimpa kendaraan di perempatan Kiaracondong, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung,...

Asik! Selama Bulan Ramadan, Taman Alun-Alun Bandung Dibuka

Asik! Selama Bulan Ramadan, Taman Alun-Alun Bandung Dibuka

Maret 25, 2023
0

KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Setelah sempat ditutup karena pandemi Covid-19, Taman Alun-alun Bandung kembali dibuka mulai Sabtu 25 Maret 2023 secara...

Polda Jabar Sita Ratusan Bal Pakaian Impor di  Gudang Pasar Cimol Gedebage Bandung

Polda Jabar Sita Ratusan Bal Pakaian Impor di Gudang Pasar Cimol Gedebage Bandung

Maret 24, 2023
0

KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Sekitar 200 bal pakaian bekas impor alias thrift dari sebuah gudang di kawasan Pasar Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat,...

Load More
Next Post

Harga Cabai Di Sejumlah Pasar Di Kota Bandung Mulai Turun

Bobotoh Tuntut Perbaikan Sistem Tiketing Di Depan Kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB)

Discussion about this post

Recommended

Yana Mulyana Tinjau lembur Tohaga Lodaya di kelurahan kacapiring

Wakil Walikota Tinjau lembur Tohaga Lodaya di kelurahan kacapiring Guna Cegah Penyebaran Covid-19

Juli 11, 2020
Besok, Jabar Terima  38 Ribu Dosis Vaksin Sinovac Tahap 1

Besok, Jabar Terima 38 Ribu Dosis Vaksin Sinovac Tahap 1

Januari 4, 2021
Bentuk Aspirasi Driver Online Jawa Barat Bersatu Ingin Kepastian Dan Jawaban Pihak Pemkot Bandung

Bentuk Aspirasi Driver Online Jawa Barat Bersatu Ingin Kepastian Dan Jawaban Pihak Pemkot Bandung

Juli 13, 2020
Bansos jumat Berkah ketua DPC PKB Kota Bandung H Erwin SE

FULL KEGIATAN BANSOS DI JUMAT BERKAH KETUA DPC KOTA BANDUNG

Mei 9, 2020
No Result
View All Result
  • Home
  • Bandung Raya
  • Jabar
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Redaksi
Translate ยป