KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- ” Keragaman wisata Nusantara itu sudah tidak diragukan lagi. Masyarakat Indonesia sesungguhnya dimanjakan oleh realitas banyaknya pilihan wisata. Sebarannya hampir merata dari Sabang sampai Merauke, meskipun karakteristiknya agak berbeda. Misalnya untuk wilayah perkotaan pada umumnya potensi alamnya mungkin kurang, maka potensi budaya bisa ditonjolkan “, ujar Ketua Umum Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi ketika ditemui di Batujajar Bandung Barat ketika mengunjungi Padepokan Pancanaka, Jum’at (11/9).
Kemudian Dede juga mengatakan bahwa tempat ini memiliki potensi wisata budaya yang luar biasa. Mulai dari awal kedatangan sudah disambut budaya Sunda Lelengseran yang sangat menarik. Selanjutnya naik Sisingaan dengan tarian khas kedaerahan. Selanjutnya pertunjukan pencak silat dan adu singa yang sangat luar biasa. Ungkapnya.
Selanjutnya di lokasi ini juga ada tempat yang dinilai keramat oleh sebagian masyarakat, yaitu makam eyang Wastukencana. Dimana dibawahnya juga mengalir air kehidupan (cai Kahuripan) yang tidak pernah surut meskipun di musim kemarau. Airnya juga bersih dan segar sehingga banyak tamu yang datang untuk mandi.
Selain itu juga disuguhi pemandangan sungai Citarum yang indah, maka tidak heran tim PRAWITA GENPPARI juga beberapa kali tampak mengabadikan momen kunjungan dengan beberapa foto. Begitupun dengan beraneka atraksi silat di segala usia.
Malamnya dilanjutkan dengan acara saresehan dan atraksi debus yang menakjubkan. Lokasi ini benar-benar lokasi yang kaya dengan khazanah budaya, maka tepat untuk dijadikan tujuan wisata sebagai kampung budaya. Apalagi lokasinya yang dekat dengan sungai Citarum, maka bisa dijadikan sentra wisata air dan kuliner khas Sunda. Seiring hal tersebut, Dede mengajak semua pihak untuk menjaga kelestarian alam dengan menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keramahan sebagai identitas objek wisata yang ramah wisatawan. Semoga hal tersebut bisa segera terwujud dan di depan ada gapura ” Selamat Datang di Kampung Budaya Cai Kahuripan”. Pungkas Dede. (Red./Azay)
Discussion about this post