KAB.BANDUNG, METRO JABAR.ID
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendampingi kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifaq, Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Minggu (21/6/20).
Dalam agenda tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen mengembangkan koperasi pangan pertanian dengan memberikan pembiayaan kredit kepada Koperasi Ponpes Al Ittifaq sebesar Rp7,3 miliar melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM.
Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– pun mendukung upaya pemerintah karena selain peternakan dan perikanan, pertanian adalah salah satu sektor yang tidak terlalu terdampak oleh pandemi COVID-19 di Jabar.
Melalui pembiayaan yang difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM, Kang Emil pun berharap ekonomi berbasis keumatan bisa menjadi konglomerasi baru dengan mengedepankan ekonomi yang berkeadilan sesuai sila kelima Pancasila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
“Ada akad kredit dalam waktu dekat yang difasilitasi Pak Menteri (Koperasi dan UKM). Sesuai sila kelima (Pancasila) Keadilan Sosial, harapannya bisa dimiliki oleh kebersamaan bukan oleh satu orang saja dengan ekonomi keumatan,” kata Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil meminta kepada Kementerian Koperasi dan UKM agar membuat daftar komoditas yang bisa ditanam oleh para petani sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sementara dalam setahun terakhir ini, lanjut Kang Emil, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar pun sudah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 1.000 pesantren melui program One Pesantren One Product (OPOP) yang bertujuan mengembangkan ekonomi berbasis keumatan dan mendorong kemandirian ekonomi pesantren.
“(Modal melalui OPOP) dari Rp1 miliar, Rp500 juta, Rp100 juta, sampai Rp50 juta. Karena visi Jabar Juara Lahir Batin ini agar pesantren-pesantren punya dimensi baru yaitu dimensi ekonomi,” tutur Kang Emil.
Kang Emil juga mengapresiasi upaya Ponpes Al Ittifaq dalam menggerakkan ekonomi keumatan, termasuk dengan mengembangkan aplikasi berbasis digital dengan domain Alifmart.id. Aplikasi ini diharapkan bisa menjadi market place bagi ponpes dan petani dalam mengembangkan bisnis pangannya.
“Pesantren ada yang baru memulai, ada yang sudah bergerak, dan ada yang sudah menengah menuju besar, salah satunya Al Ittifaq ini. Dimana kelebihannya selain di pertanian yang tangguh terhadap (dampak ekonomi) COVID-19 pesanannya meningkat, juga spirit Al Ittifaq terkait (memanfaatkan) teknologi,” ucap Kang Emil.
Adapun Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, kunjungan kerjanya ke Jabar selama dua hari ini adalah untuk memastikan bahwa stimulus pembiayaan untuk koperasi dan UKM sudah berjalan. Pemerintah pun mengucurkan anggaran hingga Rp124 triliun untuk membantu relaksasi pembiayaan, terutama pembiayaan sektor riil, yang terdampak COVID-19.
“Hari ini kami ada di Koperasi Pesantren Al Ittifaq dan tadi sudah deal pembiayaan Rp7,3 miliar,” kata Teten.
Dirinya pun berharap agar koperasi yang telah berkembang dengan baik seperti Koperasi Pesantren Al Ittifaq bisa menjadi agregator untuk pengembangan koperasi, khususnya koperasi pangan lainnya.
“Koperasi ini (Koperasi Pesantren Al Ittifaq) koperasi pangan bahkan sudah ekspor. Koperasi sektor riil, koperasi produksi, koperasi sektor pangan ini menjadi prioritas Kementerian Koperasi dan UKM untuk ditumbuhkembangkan,” ucap Teten.
“Jadi, kami punya komitmen. Saya sudah sampaikan kepada Pak Kiai (Pengasuh Ponpes Al Ittifaq KH. Fuad Affandi) bahwa ayo kita sama-sama membangun dan membesarkan (Koperasi Pesantren Al Ittifaq) dan mungkin bisa menjadi agregator koperasi-koperasi pangan yang lain,” ujarnya. (Red./Chandiny)
Discussion about this post