BANDUNG, MBInews.id – Ditemui di ruang kerja Kabid Pembinaan Dan Pengembangan SD Disdik Kota Bandung, Dani Nurrahman M.Ap.,S.Ap memaparkan strategi yang mungkin dilakukan untuk menambah ruang kelas SD di Kota Bandung. Jalan Ahmad Yani,Rabu (4/12/2019).
Faktor peningkatan anak siswa yang harus masuk ditahun ajaran baru 2020 dan faktor kendala lahan peruntukan pembangunan ruang kelas SD menjadi acuan yang harus ditemukan penyelesaian agar ada titik temu.
Angka peningkatan anak siswa SD didapat dari jumlah siswa PAUD dan TK serta angka usia masa sekolah anak siswa baru antara usia 6 dan 7 tahun yang dipastikan meningkat.
Mau tidak mau adalah kewajiban pemerintah kota Bandung dan pihak terkait untuk mencari solusi yang tepat dan bijak ditengah permasalahan yang ada, tingkat masa siswa harus masuk SD dan lahan peruntukan membangun ruang kelas SD.
Inilah percakapan bersama Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar Disdik Kota Bandung, Dani Nurahman, mengungkapkan, memang jelas pihaknya sangat kekurangan ruang kelas.
“Kami berupaya setiap tahun ajaran untuk menambahnya. Dan yang dibutuhkan ruang kelas sangat banyak, dan yang pasti dilakukan bertahap dalam setiap tahunnya” tutur Dani Nurahman.
Dani mengungkapkan, target pembangunan ruang kelas dalam satu tahun, tergantung dana anggaran yang tersedia di pemerintah kota Bandung.
“Strateginya yang harus dilakukan dalam mengatasi kesulitan lahan, khususnya SD paling kami bangun menjadi 3 lantai, karena kalau harus dengan pengadaan lahannya sangat berat,” ungkap Dani Nurahman.
Dalam pembangunan tersebut terdapat catatan karena bangunan sebelumnya tidak diperuntukkan untuk 3 lantai, maka pihaknya membongkar dulu bangunan lama untuk konstruksi yang lebih kuat menopang bangunan 3 lantai.
“Setelah kami bongkar lalu diperkuat konstruksinya untuk bangunan 3 lantai. Jadi bongkar dulu yang ada dan dibangun lagi, itu solusi mengatasi minimnya lahan yang harus dilakukan” penjelasannya.
Sedangkan untuk ukuran ruang kelas, kata Dani Nurahman, disesuaikan dengan standar sarana pra sarana yang harus diterapkan sesuai aturan.
“Kalau yang lama kebanyakan tidak standar, seperti ruang kelas hanya luasnya lima kali lima meter dan lima kali tujuh meter itu kurang memadai, yang seharusnya memenuhi standar ruang kelas SD itu tujuh kali delapan meter, Pembangunan yang baru konstruksinya untuk tahan gempa yang sudah diperhitungkan standarnya” tambahan penjelasan Dani Nurrahman.
“Hal tersebut dengan tujuan agar tingkat keamanan dan kenyamanan belajar mengajar tercipta sesuai harapan bersama” pungkasnya.(iwnaruna)
Discussion about this post