KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Skema rekayasa lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran telah disusun kepolisian. Salah satu aturan yang bakal diterapkan yaitu pemudik hanya bisa beristirahat maksimal 30 menit di rest area jalan tol di wilayah Jawa Barat.
Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Wibowo mengatakan, sesuai kesepakatan dengan pengelola jalan tol, durasi istirahat di rest area nantinya dibatasi untuk pemudik. Aturan ini dibuat lantaran rest area diprediksi bakal dipenuhi warga pada jam-jam krusial seperti waktu sahur dan berbuka puasa.
“Saat sahur dan buka puasa, rest area ini menjadi tujuan pertama pemudik. Sehingga kita sudah mencoba untuk berkolaborasi dengan pengelola tol, salah satu aturannya batas parkir di rest area itu maksimal 30 menit,” katanya, Rabu (27/3/2024) lalu.
Kemudian, polisi bakal mengerahkan personel jaga di pintu masuk dan keluar rest area. Kendaraan yang masuk pun nantinya akan diarahkan ke kantung parkir bagian belakang, untuk menghindari terjadinya penumpukan di arah pintu masuk rest area tol.
“Setelah penuh di bagian belakang, akan dibuka sedikit. Flow (arus)-nya nanti akan berlawanan jarum jam supaya bisa mengurai kepadatan di rest area,” ucap Wibowo.
Selanjutnya, pengelola jalan tol di Jabar sepakat memperbanyak dispenser untuk pengisian BBM jenis Pertamax di area pengisian bahan bakar solar. Upaya ini dilakukan mengingat ada pembatasan operasional truk sumbu 3 yang melintas di jalan tol selama lebaran.
“Di bagian pengisian solar, saat mudik ini akan disiapkan beberapa pompa untuk pembelian Pertamax. Jadi di bagian solar itu, nanti setengahnya disediakan untuk pengisian Pertamax buat kendaraan pemudik,” papar Wibowo.
Pengelola jalan tol di Jabar juga sudah sepakat akan menyediakan tenant jualan makanan cepat saji. Jadi, pemudik nantinya tidak harus menyantap makanan yang dibelinya di rest area saat waktu berbuka puasa tiba.
“Kita sudah sepakati dengan pengelola tol, di area parkir ini akan dibuat tenant untuk makanan cepat saji, take away. Gunanya supaya mereka tidak perlu bolak-balik, kalau mau makan cepat, mau dibungkus, tinggal beli di tenant yang akan dipersiapkan pengelola tol,” kata Wibowo.
Yang paling krusial menurut Wibowo, polisi yang diterjunkan berjaga di rest area nantinya akan mengarahkan kendaraan pemudik jika lokasi tersebut sudah mulai penuh. Ia lalu berbagi pengalaman kenapa kebijakan itu perlu diterapkan.
“Jadi ini pengalaman kalau tidak kita jaga, masyarakat itu nunggunya di ujung dan akhirnya terjadi antrean panjang. Kemudian, yang di belakang ini akhirnya enggak sabar, bikinlah 2 lajur. Akhirnya 1 lajur yang harusnya untuk mudik malah terpakai untuk antrean parkir. Tim urai nanti akan beroperasi untuk menghalau kendaraan-kendaraan yang parkir atau berhenti di bahu jalan selama 24 jam, mengatasi perlambatan di tol. Apabila mendekati penuh, (rest area) akan kita tutup dan masyarakat dialihkan menuju rest area berikutnya,” pungkasnya. (Red./Annisa)
Discussion about this post