KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Provinsi Jawa Barat resmi menjalin kerjasama dengan beberapa provinsi dan kota di wilayah negara Asia Timur. Beberapa kesepakatan yang terjalin dituangkan dalam agenda East Asia Local and Regional Government Congress (EALRGC) ke-11 tahun 2022 di Kota Bandung.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan ada sejumlah kerjasama yang diteken, di antaranya untuk penguatan ekonomi melalui sektor pariwisata. Semua provinsi yang hadir pada agenda itu sepakat untuk saling mengunjungi sesama provinsi, agar ekonomi lokal di wilayah itu bangkit terutama setelah pandemi COVID-19.
“Organisasi ini sangat powerfull karena menyamakan langkah kerja sama ke depan di level Asia yang kalau kompak itu sangat luar biasa. Acara ini juga berdekatan dengan G20 kemarin di Bali sehingga kita bisa menyaksikan Indonesia banyak dipercaya dapat menyelenggarakan diplomasi berkelompok di dunia maupun di benua Asia,” kata Ridwan Kamil, Kamis (24/11/2022) Kemarin malam.
Adapun peserta kongres yang hadir tercatat mencapai 92 delegasi dan 8 observer. Di antaranya Gubernur Nara Prefecture, Jepang Arai Shogo, Gubernur Shizouka, Jepang Tsutomu Ideno, Wakil Gubernur Provinsi Phu To, Vietnam Than Trong Phan, serta sejumlah gubernur dari Filipina, Malaysia, Republik Rakyat Cina (RRC), hingga Korea Selatan.
Belajar Ilmu Bencana dari Jepang
Selain kerjasama tersebut, Jabar juga mendapat kesepakatan dengan Provinsi Shizouka, Jepang untuk belajar mengenai kebencanaan. Menurut Ridwan Kamil, Pemprov Jabar akan banyak mendapat ilmu dari Shizouka karena memang sudah 50 tahun warganya berpengalaman menghadapi bencana, termasuk gempa bumi.
“Jabar menandatangani kesepakatan dengan Provinsi Shizouka untuk kerjasama SDM, kerjasama kebencanaan. Karena shizuoka merupakan wilayah yang tangguh terhadap bencana gempa bumi, kami di Jabar ingin belajar,” tuturnya.
Rencananya, pemprov akan mengirim sejumlah staf pemerintahan ke Shizouka untuk mempelajari langsung tentang ilmu kebencanaan tersebut. Selain itu, Jabar juga bakal banyak belajar mengenai edukasi kebencanaan kepada warganya yang telah diterapkan selama bertahun-tahun di sana.
“Kami akan mengirim staf Pemprov Jabar ke Shizouka untuk mempelajari proses edukasinya, kan mereka sudah pengalaman menghadapi kebencanaan selama 50 tahun,” tuturnya.
Sumbang Donasi Rp 1,5 M untuk Cianjur
Tak hanya itu saja, 92 delegasi dan 8 observer utusan pemerintah daerah di Asia Timur ini juga turut menyumbangkan donasi untuk warga terdampak gempa Cianjur. Total donasi yang terkumpul senilai Rp 1,5 miliar, yang rencananya bakal langsung dibelanjakan untuk kebutuhan para warga korban gempa bumi.
“Alhamdulilah peserta kongres menyumbangkan bantuan keuangan, terkumpul sekitar Rp 1,5 miliar dari para gubernur, walikota, untuk warga Cianjur. Besok akan saya belanjakan untuk keperluan warga di sana,” ungkapnya.
Gubernur Prefektur Nara, Arai Shogo mengatakan, kongres selain melahirkan kerjasama, juga menciptakan komitmen dan rasa kebersamaan yang erat dari para delegasi. Ia menganggap, kongres ini seperti representasi semangat kebersamaan pada Konderensi Asia Afrika tahun 1955.
“Bagi saya hal yang paling besar, bahwa semangat yang dimiliki oleh Bandung tentang kebersamaan, menciptakan harmonisasi dengan negara tenagga, saya rasakan juga pada kongres kali ini,” kata dia.
Sementara, Wakil Gubernur Prefektur Shizuoka, Ideno Tsutomu mengaku siap membantu Jawa Barat dalam pembinaan sumber daya manusia yang tangguh menghadapi bencana.
“Prefektur Shizuoka di Jepang memang sering mengalami gempa bumi, tapi kami selama 50 tahun lebih ini memang ada banyak kebijkan untuk ditutunt tentang penanganan bencana khususnya gempa bumi,” ucapnya.
Ideno pun membuka pintu bagi utusan Jawa Barat untuk berkunjung ke Shizuoka. “Saya berharap dengan adanya perpanjangan MoU antara Shizuoka dan Jabar, diantaranya penerimaan staf dari Jabar ke Shizuoka untuk sharing knowledge,” tuturnya.
Setelah kongres ini rampung digelar di Kota Bandung, rencananya kongres bakal digelar kembali pada tahun depan. Provinsi Lin Yi di Tiongkok sudah ditunjuk sebagai tuan rumah selanjutkan dari penyelenggaraan agenda East Asia Local and Regional Government Congress tersebut. (Red./Azay)
Discussion about this post