KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Setelah dilaksanakannya FGD antara para pakar dan OPD yang terkait issue permasalahan banjir dan sampah (2/11).
Akhirnya dihasilkan beberapa masukan sebagai aspirasi yang akan disampaikan kepada Pemerintah dan OPD terkait.
Ruri rachmawati, SE., MM Kasubag data informasi bagian humas setda kota bandung mengatakan ada beberara usulan/aspirasi yang dihasilkan diantaranya :
– Adanya ruang diskusi lintas pemerintah daerah terutama yang berhubungan dengan KBU dan penguatan tanggung jawab atas masalah sampah warga.
– Penguatan managemen sampah di RW sebagai instrumen membangun kebiasaan dan budaya masyarakat
– Penguatan managemen di TPS3R dengan penembahan jumlah dan skema yang jelas.Di mulai dari rancangan anggaran, operasional, organisasi dan pengawasan.
– Pelaksanaan OTT bagi pembuang sampah sembarangan disertai dengan penekanan sangsi sesuai Perda 9/2018 termasuk sangsi sosial berupa pengunggahan pelaku di media sosial.
– Peningkatan upaya pemilahan sampah berbasis rumah tangga
– Aktifkan WA Center Kangpisman serta mengaktifkan balad Kangpisman sampai tingkat RW dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga.Minimal 2-3 orang/RW.
– Memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai bagian untuk membangun sosialisasi dan edukasi dari OPD ( Pemerintah ) yang dishare melalyi mekanisme struktur koordinasi melalui forum RW, RT dan selanjutnya diinformasikan kepada warganya.
– Mengubah paradigma berpikir dari orientasi infrastruktur ke infraculture sebagai bagian membangun budaya masyarakat sadar pengelolaan sampah.
– Setiap program pengelolaan sampah dan banjir baik di tingkat OPD dan kewilayahan parameternya harus jelas.Laksanakan monev secara berkala.
Sebuah program tanpa monev akan menghasilkan data yang abu-abu.
– Membangun dan meningkatkan peran serta masyarakat terutama karang taruna dan relawan sebagai bagian yang terintegrasi dari gerakan Kangpisman sampai kepada kegiatan monevnya.
– Memaksimalkan program drumpori dan gerakan Sejuta Biopori
– Edukasi dan sosialisasi menggunakan media mainstream dan medsos.
Hasil FGD ini nantinya akan di sampaikan sebagai bahan Ngopi Bandung yang berdasarkan jadwal akan dilaksanakan dari tanggal 10 November 2020, ungkap Ruri. (Red./Azay)
Discussion about this post