KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Dominasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian di Jawa Barat membuat Pemerintah Provinsi, tengah mendorong roda ekonomi usaha akar rumput itu kembali bergeliat ditengah pandemi.
Namun sebelum itu, mereka membutuhkan data UMKM yang valid agar proses stimulus bagi UMKM bisa tersalurkan dengan baik. Selama Pandemi Covid-19 di Jawa Barat, hasil rekapitulasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (DISKUK) Jabar mencatat ada 37 ribu-an UMKM yang terdampak Covid-19.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas KUK Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji dalam konferensi persnya, Senin (6/7). Dari jumlah itu, Pemprov mulai mendorong UMKM bidang konveksi memproduksi masker.
Dinas KUK menargetkan membuat 10 juta masker dengan melibatkan 1.000 UKM yang terdampak COVID-19. Jutaan masker tersebut akan dibagikan kepada masyarakat, pedagang di pasar, pesantren maupun instansi lainnya. “Tapi khusus untuk sementara ini memang alokasi kita khusus untuk fashion yang memiliki konveksi, jadi kita bangkitkan kembali,” katanya.
Menurutnya, orientasi UMKM sebagian besar berubah. Dari awalnya hanya konveksi biasa kini ke arah pembuatan masker. “Tapi memang ada beberapa dari mereka yang mempunyai izin. Karena yang paling penting umkm itu harus punya izin usaha mikro dan MIB. Jadi sederhana sebetulnya untuk mereka ikut ke program-program kita,” ucapnya.
Untuk pengajuan izin UMKM, Kusmana mejelaskan bahwa, Dinas KUK akan lebih selektif. “Ini juga karena kemampuan juga, apakah dalam waktu dekat bisa selesai atau tidak. Itu nanti bisa di dinas koperasi dan usaha kecil,” tandasnya. (Red./Azay)
Discussion about this post