KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Angka pengangguran di Kota Kembang mencapai 116 ribu orang atau sekitar 8,8 persen hingga akhir tahun 2023. Jumlah tersebut berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, Jawa Barat.
Sekitar 40 persen di antaranya itu berasal dari lulusan SMA dan SMK, atau mayoritas merupakan generasi Z yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Sementara sisanya berasal dari lulusan S1, S2, dan individu yang bukan merupakan fresh graduate dan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.
Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman, menjelaskan bahwa angka pengangguran di kota tersebut mengalami penurunan menjadi 8,8 persen hingga akhir tahun 2023.
Kendati demikian, angka itu belum mencapai level sebelum terjadinya pandemi Covid-19, yang pada saat itu sebesar 8,1 persen.
“Di akhir tahun 2023 kemarin turun menjadi 8,8 persen atau 116 ribu walau belum sama seperti sebelum pandemi (8,1 persen),” ujar Andri.
Saat pandemi Covid-19, tingkat pengangguran meningkat menjadi 11,46 persen. Tetapi seiring berakhirnya pandemi tersebut, jumlah pengangguran terus mengalami penurunan.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi juga menyoroti masalah pengangguran di kalangan generasi Z.
Menurutnya, hal ini sebagai suatu krisis yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Asep juga menekankan bahwa masalah ini timbul terutama karena keterampilan yang dimiliki oleh generasi tersebut tidak sesuai dengan tuntutan pasar.
“Kita menghadapi situasi yang mengkhawatirkan generasi z terancam oleh tingginya tingkat pengangguran,” ujar Asep.
Persoalan pengangguran memang tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, melainkan juga memiliki dampak sosial yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Pihaknya menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan perlu terus ditingkatkan untuk menciptakan program pelatihan dan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.
“Kita harus punya wadah inkubator bisnis yang bisa mewadahi generasi Z agar memiliki skill sesuai kebutuhan pasar kerja,” tegasnya.
Lebih lanjut, Asep juga mendorong pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan investasi yang dapat menghasilkan lapangan kerja baru, hingga pentingnya memperkuat program kewirausahaan untuk generasi muda penerus bangsa. (Red./Jamilul)
Discussion about this post