KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Sejumlah produk para peserta Petani Milenial Jabar telah dipasarkan ke beberapa negara. Berbagai upaya terus dilakukan agar produk Jabar bisa diterima di pasar internasional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengungkapkan, pihaknya telah membantu mempromosikan hasil produk Petani Milenial di berbagai ajang internasional, seperti Thaifex Anuga Thailand pada 23-27 Mei, dan Seoul Food Exhibition Korea Selatan 30 Mei-2 Juni 2023.
Ajang internasional itu diikuti sebagai upaya mempromosikan produk olahan asli Jabar. Selain itu untuk meningkatkan nilai produk para peserta Petani Milenial di dunia internasional.
“Dan itu sejalan dengan salah satu program Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Bidang Perdagangan, yakni memberikan New Market bagi pelaku usaha terutama dari hasil olahan Petani Milenial,” ujar Noneng.
Dalam dua ajang pameran tersebut, lanjut Noneng, produk yang ditampilkan terdiri dari produk teh, makanan olahan daging, olahan ikan dan susu kambing.
Sementara di ajang Thaifex bertempat di Thailand, tepatnya di IMPACT Muang Thong Thani yang telah selesai dilaksanakan, merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di Asia. “Selain itu karena Thailand juga negara ASEAN, diharapkan produk dari Jawa Barat bisa masuk dengan mudah ke pasar Thailand,” ujar Noneng.
Dalam kurun waktu lima hari pameran tersebut, Disindag mencatat Potensi Transaksi hasil produk olahan teh dan hasil pertanian. Olahan Teh, PADA pembelian produk untuk ekspor maupun co-branding untuk produk seperti pure tea, pure tisane, maupun blend tea dengan beberapa produk yang sudah ada di beberapa negara besar seperti Oman, Pakistan, Korea dengan nilai potensi transaksi keseluruhan sekitar 225.000 USD (Rp 2-Rp 3 miliar) untuk pengiriman 2 kontainer produk.
Sementara produk hasil pertanian potensi transaksi ada di bumbu makanan di beberapa negara besar seperti Korea, Arab Saudi, Singapura, dan jepang. Potensi transaksi keseluruhan sekitar 200.000 USD (Rp 2-Rp 3 miliar ), untuk pengiriman 1 palet 300.000 kaleng.
Dia menyatakan, Pemerintah Provinsi Jabar khususnya bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag, memiliki berbagai macam program guna mendorong para pelaku usaha untuk melakukan kegiatan ekspor yaitu mengadakan program pelatihan untuk para pelaku usaha dari mulai tingkat dasar, mahir sampai dengan tingkat lanjutan.
Lalu memiliki program memberikan fasilitas promosi dan misi dagang bagi para pelaku usaha unggulan dengan mengikutsertakan Pameran Internasional, Business Meeting ataupun Business Matching. Selain itu kami juga menyediakan pelayanan penerbitan SKA (Surat Keterangan Asal) sebagai salah satu kelengkapan dokumen ekspor.
Serta memiliki Layanan Konsultasi Ekspor jika ada permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha. “Harapannya adalah makin banyaknya produk pelaku usaha unggulan Jawa Barat yang dikenal di kancah internasional sehingga dapat meningkatkan kontribusi ekspor Jawa Barat khususnya dari UMKM,” kata Noneng.
Sementara itu, di Bandung sebanyak 4.095 Petani Milenial Jawa Barat angkatan tahun 2022 diwisuda di Graha Sanusi Kampus Universitas Padjajaran, Selasa (30/5/2023) lalu. Wisuda disaksikan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga penggagas program Petani Milenial.
Kang Emil, sapaan akrabnya mengatakan, 4 095 petani milenial yang diwisuda tersebut merupakan yang masuk kriteria berhasil mengikuti pedampingan secara penuh dan mendapatkan perubahan dari sisi ekonomi. “Hari ini kami mewisuda 4.095 petani milenial yang masuk kriteria berhasil mengikuti pedampingan secara penuh dan mendapatkan perubahan dari sisi ekonomi,” ujarnya. (Red./Fachrizal)
Discussion about this post