KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Sebanyak lima sungai di Kota Bandung masuk kategori tercemar sedang. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengkaji penyebab pencemaran sungai.
“Nah, tahun ini kita membuat kajian penyebab dari pencemaran tersebut. Jadi apa sih penyebabnya,” kata Kepala DLHK Kota Bandung Dudy Prayudi.
Mengutip data dari BPS Kota Bandung 2023, dari 24 sungai yang melintasi Kota Bandung, lima di antaranya tercemar sedang. Data ini mengacu pada hasil pemantauan kualitas air sungai di Kota Bandung 2022 yang dilakukan DLHK Kota Bandung. Lima sungai yang masuk cemar sedang itu, yakni Sungai Cikendal, Cipamokolan, Cisaranten, Curug Dogdog, dan Cigondewah.
Namun, Dudy menampik data tersebut. Ia mengklaim hanya empat sungai yang cemar sedang. Sementara itu, menurut DLHK, pada 2021 ada tiga sungai yang cemar sedang, yakni Sungai Cikendal, Sungai Cigondewah dan Sungai Curug Dogdog.
“Memang pemantauan 2022. Kalau tidak salah hanya empat yang masuk kategori cemar sedang. Yang lainnya masih ringan,” kata Dudy.
Lebih lanjut, Dudy mengatakan setelah pihaknya mengetahui penyebab pencemaran di lima sungai, maka akan langsung menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas mutu air. Beberapa upaya telah disiapkan DLHK.
“(Dugaan penyebab) banyak sebetulnya yang menjadi penyebabnya, salah satu di antaranya dari limbah domestik,” kata Dudy.
Dudy pun mendorong agar program Open Defecation Free (ODF) 100 persen pada 2023 tercapai. Hal ini, lanjut dia, bisa membantu mengurangi pencemaran limbah domestik ke sungai.
Sekadar diketahui, tercatat 145 dari 151 Kelurahan di Kota Bandung ODF pada 2019-2022. Lebih rinci, capaian ODF Kota Bandung yaitu pada 2015 sebanyak 1 kelurahan, 2017 mencapai empat kelurahan, 2018 hanya satu kelurahan, 2019 hanya satu kelurahan, 2020 mencapai 10 kelurahan, 2021 mencapai 76 kelurahan, dan 2022 sebanyak 58 kelurahan. Sehingga total 151 Kelurahan di Kota Bandung dideklarasikan sudah ODF pada 2023. (Red./Annisa)
Discussion about this post