KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Gempa bumi M 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), menelan ratusan korban dan merusak bangunan. Gempa bumi ini pun menjadi pengingat Kota Bandung tentang adanya sesar Lembang.
Pemkot Bandung mengaku bakal mengundang sejumlah pihak berwenang dan para ahli untuk mengkaji tentang mitigasi bencana gempa bumi di Kota Bandung. “Kemarin kami bicara dengan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), ini harus segera dibicarakan ulang dengan orang-orang yang paham,” kata Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, Rabu (23/11/2022) Kemarin.
Ema mengatakan masyarakat harus sadar tentang adanya sesar Lembang. Sehingga, lanjut dia, Pemkot Bandung harus menggandeng sejumlah pihak untuk mengetahui tentang perkembangan sesar ini.
“Jangan sampai terjadi. Kalau pun terjadi, kita sudah tahu. Nanti kita lihat, hasil pembicaraannya bagaimana,” ucap Ema.
Ema juga menyinggung soal standar konstruksi bangunan di Bandung. Ia berharap pihak-pihak yang berwenang, termasuk para pengembang sadar dan mengedepankan kualitas. Selain itu, lanjut dia, edukasi pada masyarakat, khususnya para pelajar juga harus digencarkan.
“Ini harus menjadi kewaspadaan bagi semua. Kita sudah lakukan pendidikan karakter antikorupsi, termasuk pemahaman kebencanaan,” tutur Ema.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, aktivitas Sesar Lembang sendiri terakhir kali mengguncang pada 28 Agustus 2011 silam. Wilayah yang terdampak yakni Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua.
Pada kejadian tersebut aktivitas Sesar Lembang menghasilkan kekuatan 3,3 magnitudo. Meski tidak terlalu besar sedikitnya 105 rumah warga di kampung tersebut mengalami kerusakan.
Sesar Lembang sendiri saat belum menunjukkan adanya aktivitas lagi setelah kurang lebih 10 tahun terakhir. Dalam rentang waktu 2010 sampai 2011, sedikitnya ada 14 kali gempa. Namun berdasarkan pemetaan ada empat kecamatan di wilayah KBB yang berada tepat di garis Sesar Lembang yakni Lembang, Parongpong, Cisarua, dan Padalarang. (Red./Annisa)
Discussion about this post