KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Perayaan menyambut Hari Kartini dilakukan dengan berbagai cara. Di Kota Bandung, Jawa Barat, sejumlah siswa melakukan peragaan busana dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan ini digelar SMK Prakarya Internasional. Siswa siswi sekolah yang berada di kawasan Inhoftank, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung ini tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Para siswa SMK Prakarya Internasional ini begitu lihai berlenggak-lenggok di atas catwalk. Beberapa pakaian adat yang digunakan di antaranya berasal dari Jawa Barat, Papua, Dayak hingga Batak. Sebelum mengikuti fashion show, mereka terlebih dulu menggelar ucapara bendera.
Jessy Minggas Salossa, salah seorang siswa mengatakan, fashion show dengan menggunakan pakaian adat tersebut membaut para siswa lebih mengingat sosok Kartini.
Pada kesempatan itu Jessy sendiri mengenakan pakaian adat dari Papua. Ia yang juga berasal dari ujung timur Indonesia itu ingin mengenalkan budaya khas Papua melalui pakaian adat.
“Supaya orang tahu Papua itu enggak kecil, ini juga untuk mengingatkan terhadap sosok Kartini yang telah memperjuangkan kaum perempuan di Indonesia,” ungkapnya.
Siswa lainnya, Evelyn Lidyanti mengungkapkan tidak mudah berlenggak-lenggok di atas catwalk dengan dilihat banyak orang. Namun ia mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan memperingati Hari Kartini.
Evelyn menjelaskan sosok Kartini merupakan panutan bagi semua perempuan di Indonesia.
“Dari pakaian adat ini kita ingin menceritakan jika Indonesia itu memiliki bermacam-macam suku adat dan budaya namun bisa jadi satu kesatuan. Kartini sendiri itu panutan buat semua perempuan Indonesia untuk berpendidikan beretika dan berperilaku baik di masyarakat,” singkatnya.
Sementara itu Kepala SMK Prakarya Internasional Sulis Yuniasari kegiatan memperingati Hari Kartini mengusung tema Budaya Adat Sunda. Meski lebih menonjolkan adat Sunda namun beberapa siswa ada yang mengenakan pakaian adat dari luar Jawa Barat.
“Fashion show-nya sendiri karena mengusung budaya adat Sunda, tapi kita pada intinya memakai kostum adat Nusantara, namun mayoritas Sunda,” ucap Sulis.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap jasa-jasa RA Kartini yang telah berjuang banyak terhadap kaum perempuan Tanah Air.
“Kegiatan Hari Kartini ini sebagai bentuk apresiasi kita mengenang jasa beliau (Kartini) terhadap perjuangannya kepada kaum perempuan Nusantara,” pungkasnya. (Red./Annisa)
Discussion about this post