METROJABAR.ID- Sejak tahun 2009 saya baca tulisan dari berbagai sumber mengenai manfaat kopi. Dari sisi lain, kopi juga ada mudorotnya. Antara manfaat dan mudorotnya mana yang lebih besar, tentunya sangat tergantung kondisi fisik dan metabolisme si peminum kopi.
Banyak contoh rekan-rekan jurnalis, seniman, penulis, videografer, fotografer, penyanyi, advokat, dll yang mampu menghabiskan 10 gelas kopi setiap harinya, tetapi mereka nampak sehat dan cerdas. Lihat para preman di jalanan, selain perokok ulung mereka juga peminum kopi bahkan dicampur alkohol, tetapi nampak sehat dan kuat, konon mereka jarang sakit.
Di sisi lain, tetangga saya seorang perempuan peminum kopi sekaligus perokok berat, menginjak usia ke-45 tahun kondisinya nyaris lumpuh dan terkena stroke ringan. Satu lagi, masih tetangga, mantan preman jago minum kopi, kondisinya memprihatinkan. Kakinya digusur saat berjalan. Mulutnya sudah tidak bisa berkata-kata dengan jelas. Orang sunda menyebutnya kengkong.
Akhirnya saya beranikan diri untuk mengutip tulisan dari berbagai sumber itu mengenai manfaat sekaligus bahaya kopi bagi kita.
Baiklah saya akan ceritakan bahwa banyak di antara kita membiasakan diri minum kopi, lebih-lebih didukung musim hujuan. Tentu rasanya amat dahsyat, lebih indah dari warna aslinya.
Saat tulisan ini disusun saya pun meminum kopi terlebih dahulu untuk menghindari rasa kantuk. Hanya saja saya sadar, minum kopi tidak berlebihan, cukup untuk satu cangkir sehari jika akan bekerja atau menulis.
Namun, tampaknya mulai sekarang kita perlu waspada, kopi juga diam-diam memberikan kontribusi besar untuk mengurangi sperma kaum pria.
Majalah New Scientist merilis informasi bahwa zat kimia (phytoestrogen) dalam kafein dapat mengurangi jumlah sperma. Untuk mencegah efek buruk dari kopi, maka konsumsi yang ditolerir tidak lebih dari 400 miligram kafein sehari.
Zat lainnya bernama isoflavon, pengganti hormon estrogen pada wanita, juga mengalami hal yang sama. Penelitian yang dilakukan pada lebih dari 300 wanita telah berhasil membuktikan mereka yang minum kopi lebih dari tiga cangkir sehari cenderung memiliki payudara lebih kecil dibanding yang minum kurang dari itu.
Namun, hasil yang lebih mengejutkan, mereka memiliki lebih sedikit risiko kanker payudara. Hasil ini didapat dari penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 14.500 wanita yang meminum lima cangkir kopi sehari. Sebanyak 50 persen di antaranya terkurangi risiko terhadap kanker payudara ketimbang wanita yang hanya minum kopi dua cangkir sehari.
Kajian di Negara Amerika Serikat sebelumnya menemukan fakta bahwa hanya minum kopi tiga cangkir sehari dapat memicu kerusakan pada sperma, keguguran, dan melahirkan anak cacat. Karena itu, ibu hamil sebaiknya minum kopi tidak lebih dari dua cangkir sehari.
Secara serius mempertimbangkan saran “berpuasa” minum kopi, setelah penelitian terbaru menyebutkan bahwa konsumsi kafein (bahkan dalam taraf yang moderat) bisa meningkatkan potensi terjadinya keguguran kehamilan.
Badan Standar Makanan Inggris pernah menetapkan batas konsumsi kopi perempuan hamil adalah 300 mg atau sekitar empat cangkir per hari.
Namun, kemudian sebuah penelitian di Amerika mendapati bahwa 200 mg kafein membuat resiko keguguran dua kali lebih besar dibanding resiko perempuan yang tidak menyeruput kopi.
Seperti dikutip dari siaran resmi lembaga penelitian Kaiser Permanente, zat kafein tiap harinya dikonsumsi oleh perempuan hamil.
Mengapa Kafein Berbahaya?
Berikut ini beberapa hal mengapa sebaiknya anda menghindari minuman yang mengandung kafein selama hamil:
– Kafein meningkatkan detak jantung.
– Meningkatkan perasaan cemas.
– Menyebabkan sulit tidur.
– Menimbulkan sakit kepala.
– Merangsang cairan dalam lambung yang menimbulkan rasa panas atau perih (heartburn),
– Kafein bersifat diuretic sehingga anda akan lebih sering buang air kecil.
– Menyebabkan kehilangan kalsium.
Dan satu hal terpenting mengapa anda sebaiknya menghindari atau mengurangi teh/kopi anda, karena kafein mengandung phenol yang menyebabkan tubuh sulit untuk menyerap zat besi. Padahal kita tahu zat besi dibutuhkan tubuh anda apalagi selama kehamilan.
Kafein yang terkandung dalam berbagai bahan makanan dan minuman di antaranya, kopi, teh, cola, coklat, minuman soft drink, juga terdapat pada beberapa obat-obatan untuk sakit kepala, flu, alergi. Tentu saja jumlah kandungan kafein dalam kopi dan teh bervariasi luas, tergantung dari apakah bentuk instant, seduh, keras atau lemah kandugannya.
Ingatlah perkembangan bayi dalam kandungan anda tergantung dari apa yang anda konsumsi selama kehamilan.
Untuk kaum pria, saya belum baca artikel hasil penelitian soal bahaya kopi. Apalagi meminum kopi dengan porsi yang stabil justru akan mengurangi efek alzeimer (kepikunan). Kecuali yang lambungnya sensitif kafein sebaiknya dihindari.
Selepas minum kopi imbangi dengan meminum air mineral agar ginjal kita selamat. Nah, jika tulisan ini bertentangan dengan hati nurani anda, disarankan untuk berkomentar secukupnya agar ada konsep dan teori baru tentang kopi. (Red./Alin)
Discussion about this post