KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Bandung Economic Empowerment Center (BEEC) menawarkan inovasi penunjang kota cerdas kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. BEEC merupakan komunitas warga Kota Bandung yang bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi.
Ketua BEEC, Ujang Koswara pada Selasa, 14 Juli 2020 kemarin, memaparkan konsep Internet of Thing (IoT) kepada Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Balai Kota Bandung. BEEC menawarkan 17 inovasi berbasis IoT.
Ujang menjelaskan, IoT merupakan teknologi berbasis perangkat (device), jaringan (network), dan aplikasi yang mampu mengoptimalkan kemampuan berbagai perangkat kota supaya sistem berjalan secara berkesinambungan. Setidaknya Ujang menawarkan 17 inovasi berbasis IoT.
“Pertama, yang ingin kami perkenalkan adalah social box. Ini adalah teknologi yang bisa ditempatkan di kelurahan untuk membantu masyarakat mengakses informasi dan bantuan yang mereka perlukan,” beber pria yang akrab disapa Uko itu.
Social box merupakan perangkat setinggi 2 meter berbentuk kotak seperti kulkas yang mempunyai multifungsi. Fungsi utamanya adalah, sebagai penyimpan beras bantuan yang dapat diakses masyarakat miskin. Cara kerjanya seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Dengan menggunakan kartu, penerima manfaat bisa mengambil beras sesuai kebutuhan.
Selain sebagai ATM beras, social box juga dilengkapi dengan layar sentuh yang bisa menampilkan informasi yang dibutuhkan, mulai dari kabar Covid-19 terbaru hingga informasi pemerintah.
“Ini bisa jadi interface (antarmuka) antara pemerintah dengan masyarakat di kelurahan,” paparnya.
Selain social box, ada pula inovasi lain seperti alat pendeteksi banjir, pendeteksi meteran PDAM otomatis, alat pemantau pohon otomatis.
Termasuk juga aplikasi pemesanan makanan, pemantau kualitas udara, hingga alat pemantau transportasi berbasis sensor yang mampu mengendalikan pelanggaran lalu lintas.
Semua inovasi tersebut akan terhubung dengan Bandung Command Center (BCC) sehingga seluruh aktivitas perkotaan bisa terpantau dalam satu megadata. “Ini semua masih bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dinasnya. Dan yang paling penting ini kami betul-betul memberdayakan sumber daya dari Bandung,” jelas Uko.
Menangapi tawaran BEEC tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengajak seluruh perangkat daerah untuk mempertimbangkan aplikasi-aplikasi tersebut. Oded mengatakan, banyak inovasi yang ditawarkan kepada Pemkot Bandung, namun ia ingin berpihak pada produk yang memberdayakan masyarakat Bandung.
“Saya banyak mendapat curhatan, banyak orang hebat di Bandung yang menyampaikan inovasinya. Memberi masukan kepada Pemkot Bandung, tetapi jarang yang dipakai, jadi tidak terberdayakan,” katanya.
Ia memberikan contoh hasil karya anggota BEEC, yakni lampu cerdas yang kini digunakan di Pendopo Kota Bandung. Inovasi itu bisa berguna dan harus dimanfaatkan oleh orang Bandung sendiri.
“Mang Oded pakai lampu taman yang di Pendopo dari BEEC. Itu biasanya menghabiskan 500 watt. Pakai lampu ini cuma 60 watt, itu pun pakai listriknya cuma buat charging. Di-charge 3 jam bisa untuk menyala 2 malam. Hal-hal seperti ini kan kalau dimanfaatkan akan memberdayakan masyarakat kita,” ungkapnya.
Banyak inovasi lain yang bisa dimanfaatkan secara optimal. Ia pun mengajak jajarannya untuk selalu berpihak pada pemberdayaan masyarakat. “Saya yakin, potensi Bandung ini luar biasa,” tuturnya. (Red./Azay)
Discussion about this post