BANDUNG, METROJABAR.ID – Sebanyak 13 Aparatur Sipil Negara (ASN) Jabar dilantik menjadi pimpinan tinggi pratama oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil secara virtual. Sedangkan simbolis pelantikan digelar di Gedung Pakuan, Jln. Cicendo No. 1, Kota Bandung, Jumat (12/6/2020).
Salah satu pejabat yang dilantik adalah Dr. Ir. H. Rd. Dewi Sartika, M.Si. yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pendidikan kini menjadi Asisten Daerah Bidang Pemerintah, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial. Jabatan Kadisdik saat ini didapuk oleh H. Dedi Supandi, S.STP., M.Si. yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Laksanakan Tugas
Gubernur Ridwan Kamil kepada media mengatakan, jabatan adalah sesuatu yang tak perlu dipinta, namun diberikan berdasarkan objektivitas organisasi. Sehingga, ia mendorong seluruh ASN yang dilantik agar bisa melaksanakan tugas semaksimal mungkin. “Di mana pun saya tempatkan, tidak ada bedanya. Yang sama adalah harus memberikan yang terbaik dan harus bermanfaat,” tegasnya.
Gubernur pun mengingatkan ASN untuk menerapkan tiga hal. Yakni berintegritas, memberi layanan sepenuh hati, dan menjaga profesionalisme. “Selalu belajar untuk memberikan informasi. Jangan menunggu petunjuk atasan, gagasan bisa datang dari sendiri,” imbaunya.
Di masa pandemi ini, Gubernur berpesan kepada seluruh pimpinan agar memfokuskan 50% kebijakan untuk pengendalian pandemi Covid-19. “Fokuskan pada pengendalian Covid-19, apapun bidangnya,” tegasnya.
Ketua Umum FKSS Jabar, Ade Hendriana S.H, menyampaikan pesan khusus untuk kesinergisan antara dinas pendidkan dan sekolah menengah swasta .
Menurutnya pandangan terhadap Kadisdik baru yang telah dilantik. Walaupun bukan profesional di bidangnya, tiap orang punya karakter kerja dan gaya masing-masing. Kita hanya bisa mengawali kerjasama dengan berdo’a supaya Kadisdik Provinsi Jabar yang baru dilantik selalu mendukung dan mempermudah urusan pendidikan terutama sekolah swasta khususnya SMA Swasta di Provinsi Jawa Barat . Kaitannya beliau berasal dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa semoga sudah lebih memamahami kondisi sekolah² dipeloksok-pelosok (daerah) Provinsi Jawa Barat.
Saat ini saya belum mengenal, baru melihat rekam jejak beliau melalui jejak digital. Namun ada yang perlu FKSS Jabar sinergiskan kedepan. Terciptanya pendidikan yang maju dan berkeadilan tidak ada dikotomi antara Sekolah Negeri dan Swasta. Melibatkan Pihak Sekolah Swasta dalam penyusuna regulasi PPDB agar tidak adalagi masalah² klasik PPDB serta Menjalankan regulasi PPDB secara konsisten.
Dengan itu, sekecil apapun, bagaimanapun mutunya dan dimanapun sekolah itu berada bisa mendapatkan peserta didik sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan. Modal utamanya itu “Pendidikan Di Jabar Yang Berkeadilan” (RED/Azay)
Discussion about this post