SUBANG, METRO JABAR.ID
Wakil Menteri (Wamen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, Budi Arie Setiadi menyatakan selain virus corona, saat ini masyarakat dihadapkan pada virus hoaks atau infodemik yang tidak kalah ganas dengan Covid-19, katanya pada acara Peresmian Desa Digital Cirangkong Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang Jawa Barat (Jabar), Kamis (18/06/2020).
“Virus hoaks melalui penggunaan media sosial dengan kecepatan penyebarannya sangat mampu mempengaruhi jantung masyarakat, sehingga masyarakat menjadi bingung dan paranoid akibat berita yang tersebar. Berita-berita yang belum tentu kebenarannya itu bisa dengan mudah diperoleh dihampir semua jenis media sosial, dengan tanpa mampu dipilih, dipilah, dikaji dan tanpa konfirmasi begitu mudahnya masuk ke media sosial,” papar Budi.
Menurutnya, Kementerian Komunikasi Informasi (Kemen Kominfo) tidak bisa bekerja sendirian dalam memutus infodemik-virus hoaks dan harus melibatkan semua pihak untuk secara bersama sama dan bekerja sama memilih, memilah dan mensensor berita berita yang bersifat provokatif dan negatif.
“Kami berharap dengan ditetapkannya Desa Digital Cirangkong Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang ini nantinya disetiap rumah memiliki akses internet sehingga Desa Digital Cirangkong menjadi bagian dari 75.000 desa yang berada di seluruh tanah air yang bisa terhubung dengan jutaan desa di seluruh dunia sebagai ‘Desa Global Dunia’.
Oleh karena itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang mampu beraktivitas yang berbasis digital atau on line, sehingga potensi potensi yang hebat yang ada desa tersebut baik hasil pertanian, peternakan atau produk produk unggul lainnya bisa ditampilkan melalui penggunaan teknologi yang berbasis digital,” tutur Budi.
Digitalisasi ekonomi desa, katanya, adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihalangi dan kini sudah saatnya dengan memanfaatkan digital, produk-produk unggulan bisa dimunculkan untuk bisa bersaing di pasar terbuka tegasnya.
“Harus segera dimulai dimana produk produk dari desa bisa masuk ke kota bukan sebaliknya, desa jangan berprilaku sebagai konsumen tapi harus mampu jadi produsen dimana gagasan kreatif dan langkah-langkah yang bersifat terobosan sangat diperlukan, karenanya diperlukan sumber daya manusia yang menguasai manajemen produk, manajemen keuangan disamping harus mampu memutus virus hoaks yang hadir di saat pandemi Covid-19 ini,” tandas Budi.
Sementara itu perwakilan Kemen Kominfo, Anang Ahmad Latif menyatakan digitalisasi tidak bisa dihindari dan penyebaran hoaks sulit dibendung.
“Dewasa ini kita dipaksa mau tidak mau untuk melakukan aktivitas secara digital terlebih pada saat pandemi Vocid-19 dan kami dijajaran Kominfo merasa sangat khawatir dan mengalami kesulitan dalam mengendalikan dan memutus berita berita dan konten konten negatif akibat cepatnya penyebaran berita serta sikap masyarakat sendiri yang tidak selektif terhadap berita berita yang belum tentu kebenaran dan sumber beritanya,” katanya.
Hadir dan turut mendampingi Wamen Kemendes PDTT yaitu Wakil Bupati Subang Edi. S, perwakilan Kemen Kominfo sekaligus Dirut BAKTI Anang Ahmad Latif, pegiat desa Digital Ariani Djalal, Evi Silviadi Lembaga Adat Galuh Pakuan dan Abah Alam dari Masyarakat Adat Jabar serta jajaran Muspika Kecamatan Cijambe. (Red./Alin)
Discussion about this post