Metrojabar.id
  • Home
  • Bandung Raya
  • Nasional
  • Redaksi
No Result
View All Result
Metrojabar.id
  • Home
  • Bandung Raya
  • Nasional
  • Redaksi
No Result
View All Result
Metrojabar.id
No Result
View All Result
  • DITERBITKAN
  • Media Terkini dan Aktual
  • Redaksi

KOTA BANDUNG PERLU PERTIMBANGAN SISTEM NEW NORMAL ATAS BEBERAPA KRITERIA

Juni 3, 2020
in Uncategorized
KOTA BANDUNG PERLU PERTIMBANGAN SISTEM NEW NORMAL ATAS BEBERAPA KRITERIA

KOTA BANDUNG, METRO JABAR.ID

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional. Hal itu karena berdasarkan hasil evaluasi Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung masih berada di zona kuning, atau cukup berat. 

Pemkot Bandung pun masih mengkaji tentang kesiapan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau yang sering disebut New Normal.
Menurut epidemolog Dicky Budiman, dilihat dari berbagai indikator, belum ada satu pun kota di Indonesia yang siap untuk memasuki masa AKB, bahkan DKI Jakarta yang menurutnya paling baik dalam menangani pandemi ini di Indonesia.

BacaJuga

How to Download the newest Melbet App inside the Mongolia ios & Android

Gotong Royong Kuatkan Kembali Nilai Tradisi Bangsa Indonesia

Hal tersebut berlaku pula untuk Kota Bandung.
“Belum siap. Bandung belum siap. Belum ada satu wilayah pun yang siap. Sampai saaat ini belum ada kabupaten kota yang siap,” ujar Dicky Budiman saat dihubungi Humas Kota Bandung, Senin (1/6/2020).

Ia mengungkapkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis pedoman pelaksanaan ‘new normal’ atau AKB. Ada beberapa indikator yang harus dipenuhi jika akan melaksanakan AKB.

“Sebetulnya WHO secara umum sudah mengeluarkan kriteria. Kita bisa menerapkan new normal bila mana yaitu pertama dari sisi epidemiologi. Ada dari sisi angka reproduksi di mana itu harus di bawah 1, jumlah kasus barunya paling ideal 0 kalau mau bertahap minimal berkurang setengahnya, nggak ada kematian akibat Covid-19.

Itu dari sisi epidemiologi,” beber kandidat doktor di Griffith University Australia itu.
Selain dari segi epidemiologi, indikator intervensi juga wajib diperhatikan, seperti cakupan pengetesan penyebaran penyakit, pelacakan penyakit, hingga kesiapan aturan, sarana, dan prasarana.

“Dari sisi intervensi, misalnya berapa cakupan testingnya. Tidak boleh menurun jumlah testingnya, minimal sama atau bagusnya meningkat dan (dilakukan) dengan PCR (Polymerase Chain Reaction). Jangan sampai dikatakan kasus menurun karena testing menurun, berarti tidak valid,” imbuhnya.

Hal yang tak kalah penting, sebagaimana disebutkan WHO, adalah partisipasi aktif dari masyarakat untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini. Menurut ilmuwan asal Kota Bandung ini, partisipasi inilah yang menjadi kunci penerapan AKB.

“WHO juga menyebutkan partisipasi aktif dan pemahaman dari masyarkat. Sejauh mana masyarakat memahami new normal, itu harus dari individu masyarakat,” tegasnya.
Ia menerangkan, AKB di level masyarakat adalah hal mendasar. Ada dua level AKB menurut pria asli Bandung itu, yaitu AKB di level individu, dan AKB di level instansi. Level kedua tidak akan berhasil jika level pertama belum sempurna.

“Pertama individu dan masyarakat, artinya orang perorang. Ini bisa dilakukan sejak awal, edukasi dan sosialisasi sejak awal, sejak pandemi itu terjadi, dan tentu ini tidak perlu menunggu kriteria apapun,” katanya.
Tataran AKB individu harus sampai pada tahap perubahan perilaku.

Masyarakat perlu terbiasa dengan protokol kesehatan umum, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, tidak pergi kemana pun jika tidak diperlukan, dan apapun yang diperlukan untuk mencegah penularan.

Level kedua adalah AKB yang diterapkan di ruang-ruang publik, seperti tempat ibadah, kantor, transportasi publik, dan pusat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan bisa saja menerapkan protokol kesehatan, misalnya melarang masuk pengunjung yang demam, tidak memakai masker, dan masuk dengan bergerombol. 

Dicky menambahkan, bila pada level individu sudah tertanam pemahaman tentang kondisi AKB, masyarakat akan pergi ke mal hanya jika ada keperluan yang sangat penting, dan tidak pergi ke sana jika tidak mendesak. 

“Kalau ini tidak terbangun, dia mau kongkow, window shopping, jalan ke mal, karena dia tidak paham belum menerapkan new normal individu. Karena belum paham, ya malnya rame lagi, walaupun diatur oleh pemerintahnya atau manajemen, dengan banyaknya orag akan tetap jadi corwded. Artinya ini memerlukan tahapan dari sebelumnya pada level individu, memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat,” paparnya.

Lebih lanjut ia mengtakan, riset WHO membuktikan peran aktif masyarakat yang menerapkan perubahan perilaku ini bisa berkontribusi 80% dalam pengendalian pandremi. 
“Besar sekali itu 80%. Kontribusi ini hanya bsa terjadi jika masyarakat paham,” tandasnya.  (Red./Azay)

Tags: Kota Bandungperlu pertimbangan sistem new normal
ShareTweetPin

BeritaTerkait

How to Download the newest Melbet App inside the Mongolia ios & Android

Juli 11, 2025
0

That have a user-friendly program and you will reputable results, the brand new Melbet software provides the full gambling sense...

Gotong Royong Kuatkan Kembali Nilai Tradisi Bangsa Indonesia

Juli 11, 2025
0

METRO JABAR.ID -- Ketua DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, S.H., menghadiri Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Tingkat Kecamatan...

Rapat Koordinasi Bersama KPK RI, Ketua DPRD: Perkuat Sinergi Pemberantasan Korupsi di Daerah

Juli 11, 2025
0

METRO JABAR.ID -- Ketua DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, S.H., menghadiri undangan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI)...

1xBet Promo Kodları ilə İdman Mərcində Uğur Qazanmaq

Juli 11, 2025
0

İdman həvəskarı kimi, sevimli komandalarımı dəstəkləyərkən mərc etmək mənim üçün həm əyləncə, həm də gəlir mənbəyidir. 1xBet platforması isə məhz...

Beste El Torero Web based casinos Added bonus sichern & den Position jetzt testen!

Juli 10, 2025
0

ArticlesRegarding the El Torero MexicanoWeitere Position ArtikelSimple tips to Gamble El Torero PositionEl Torero RTP & VolatilityPass away besten El...

Load More
Next Post
DPD PSI Kota Bandung menyerahkan APD ke Puskesmas Sarijadi dan Puskesmas Tamblong berupa baju hazmat, pelindung wajah, sarung tangan, dan masker.

DPD PSI KOTA BANDUNG MENYERAHKAN APD UNTUK PUSKESMAS

peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-24 tingkat Kota Bandung, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengharapkan, warga lansia agar bisa menikmati hidup dengan produktivitas

HLUN KOTA BANDUNG: LANSIA SEHAT DAN PRODUKTIF

Discussion about this post

Recommended

Nasib Tragis PSK Berujung Maut

Nasib Tragis PSK Berujung Maut

Maret 7, 2021
Menjadi penyintas Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi pengalaman berharga bagi Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana

Perjuangan Yana Mulyana, Sang Penyintas Covid-19

April 3, 2020

Atalia Kamil Belum Tertarik Untuk Maju Di Pilwalkot Bandung 2024

Oktober 17, 2022
Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Kota Cimahi Dieky Surachman

Ketua LMP Dieky: Ada Apa..??? Bukti Tah, Sekwan Tidak Berani Transparan

Agustus 7, 2020
Translate »
No Result
View All Result
  • Home
  • Bandung Raya
  • Nasional
  • Redaksi