KAB.BANDUNG, METRO JABAR.ID
Pandemi covid-19 berpotensi meningkatkan angka kemiskinan di Kabupaten Bandung, bahkan jumlah miskin baru (misbar) selama dua bulan terakhir lebih dari tiga perempat jumlah penduduk.
Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung, Marlan, mengatakan ekonomi menjadi sektor yang paling terpukul dengan adanya pandemi covid-19, banyak masyarakat yang harus kehilangan pendapatan dalam dua bulan terakhir. “Jika menghitung jumlah penduduk, hampir 70% menjadi misbar di Kabupaten Bandung,” tutur Marlan ketika dihubungi, Minggu (31/5/2020).
Misbar Kabupaten Bandung dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat yang kehilangan mata pencaharian, kehilangan pendapatan juga pengurangan pendapatan. Selama pandemi covid-19 banyak pekerja yang dirumahkan dan PHK. Selain itu, tidak sedikit pelaku UMKM yang tidak bisa menjalankan usahanya, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan. “Tapi misbar ini kategorinya miskin sementara, kalau sudah kembali bekerja, kebali usaha, akan survive lagi,” katanya.
Walau demikian, diakui Marlan pemulihan ekonomi usai pandemi covid-19 memerlukan waktu lama, bisa berbulan-bulan, sehingga masih ada potensi meningkatnya angka kemiskinan di Kabupaten Bandung yang sempat turun. “Jika melihat data BPS, warga miskin Kabupaten Bandung tahun lalu itu hanya 5,94%. Jika ekonomi bisa pulih, angka kemiskinan bisa tetep. Oktober atau november bisa dilihatnya, kalau masyarakat kita tangguh, tidak akan berpengaruh. Tapi kalau tidak tangguh, pasti angka kemiskinan akan bertambah,” tutupnya. (Red./Chandiny)
Discussion about this post