Metrojabar.id
  • Home
  • Bandung Raya
  • Nasional
  • Redaksi
No Result
View All Result
Metrojabar.id
  • Home
  • Bandung Raya
  • Nasional
  • Redaksi
No Result
View All Result
Metrojabar.id
No Result
View All Result
  • DITERBITKAN
  • Media Terkini dan Aktual
  • Redaksi

UIN Sunan Gunung Djati Bandung Gelar Zikir Dan Doa Bersama Di Tengah Covid-19

April 23, 2020
in Uncategorized
Rektor UIN Sunan Gunung Jati Bandung Prof. Dr. H. Mahmud, M>Si. menggelar Zikir dan Doa Bersama melalui telekonferensi

Rektor UIN Sunan Gunung Jati Bandung Prof. Dr. H. Mahmud,M.Si. menggelar Zikir dan Doa Bersama melalui telekonferensi

KOTA BANDUNG, METRO JABAR.ID

Di tengah upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19 dan menyambut bulan suci Ramadhan 1441 H, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Zikir dan Doa Bersama melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung pada kanal Youtube Humas al-Jamiah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kamis (23/04/2020).

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si menjelaskan zikir dan doa bersama ini diikuti seluruh civitas akademika. “Sebelum acara zikir dan doa bersama dimulai, dari pukul 09.00 sampai 10.00 setiap Fakultas, Pascasarjana, dan Unit masing-masing di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung melakukan khatmil Qur’an secara bersama-sama. Baru dari pukul 10.00 sampai 12.00 dilaksanakan zikir dan doa bersama,” tegasnya.

BacaJuga

Chat, flirt, and discover love within our lesbian-friendly chat rooms

Radea Respati Paparkan 3 Hal untuk Tingkatkan Peran Ormas dalam Mendukung Program Pemkot

Menurutnya, zikir dan doa bersama ini diisi tausiah dari Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si, Guru Besar Sosilogi Agama yang menyampaikan materi tetang sikap kehidupan masyarakat beragama di tengah penyebaran virus korona. Sedangkan zikir dan doa bersama dipimpin oleh Prof. Dr. H. Nurwadjah Ahmad EQ., MA. Guru Besar Ilmu Al-Quran dan Tafsir yang dipandu oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag.

Rektor menyampaikan terimakasih kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan pegawai lainnya di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang masih bisa melaksanakan kegiatan sesuai tusi ditengah keterbatasan karena pandemi wabah Covid-19 yang belum berakhir.

Momentum Ramadhan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan melaksanakan berbagai amaliyah Ramadhan. “Kita sambut ramadhan yang mulia ini dengan amaliah secara sempurna. Marilah kita terus berdoa dan berzikir, agar wabah corona akan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, ” tegasnya.

Menurutnya, tidak mustahil amaliyah Ramadhan yang dilakukan secara baik akan memutus rantai virus corona yang saat ini mewabah di seluruh dunia, khususnya Indonesia. “Jalankan amaliyah Ramadhan dengan baik dan jalankan tusi masing-masing, karena tidak ada alasan aktifitas bekerja jadi berkurang karena berpuasa. Rasullullah Saw saja mengalami beberapa peperangan di bulan Ramadhan dan meraih banyak kemenangan. Maka kita harus meyakini bisa memenangkan melawan wabah ini dengan catatan melakukan amaliyah Ramadhan dengan sebaik mungkin,” jelasnya.

Sesungguhnya, Rasulullah tetap melaksanakan segala aktifitas amaliah ramadhan, meskipun dalam kondisi wabah corona. Namun, tugas-tugas kita harus tetap terlaksana. “Kita tidak boleh mengurangi amaliah ramadhan dan tetap bekerja. Kita harus menang, walau dalam bulan ramadhan ini,” ungkapnya.

Mengutip seorang cendikianwan Mesir, Dr. Muhammad Zakir Husain, yang menyatakan seorang muslim seharusnya melaksanakan pesan moral dari ibadah puasa jika ingin puasanya bernilai di hadapan Allah, bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban.  “Saya berpendapat, jika pesan moral puasa dikaitkan dengan situasi wabah corona saat ini, makashaum kita akan jadi solusi di masa mendatang. Kenapa? Kita lihat, salah satu pesan moral puasa adalah ikhlas, jika kita hadapi musibah ini dengan keikhlasan, maka kita tidak akan merasa resah dan gelisah. Kedua sabar, hadapi wabah ini dengan sabar dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk di rumah saja. Ketiga, jujur, jika kita punya keluhan kesehatan yang mirip gejala virus, maka jujurlah kepada tenaga kesehatan, lalu mengisolasi diri dan menjaga jarak. Keempat, disiplin, jika berpuasa kita disiplin untuk menahan lapar untuk tidak makan dan minum sebelum waktu berbuka, maka kita juga aplikasikan dengan disiplin untuk mentaati protokol kesehatan dan arahan pemerintah.Kelima, peduli terhadap yang lemah, ini juga seharusnya menjadi solusi pada orang-orang yang lemah yang terkena dampak wabah corona,” paparnya.

Zakir Husain mengatakan, ramadhan adalah ibadah puasa, jadi patutlah bagi kita tetap melaksanakan pesan moral dengan baik, sebagai nilai ramadhan di hadapan Allah Swt.

Shaum kita, ibadah amaliah kita harus menjadi solusi wabah korona. “Pesan moral shaum ini bila dilakasanakan akan memutus mata rantai penyebaran wabah corona. Mudah-mudahan amaliah ramadhan ini bernilai pahala di sisi Allah Swt. Intinya, saya mengucapkan terima kasih dan mengajak kepada para pimpinan UIN Sunan Gunung Djati Bandung agar tetap melaksanakan tugas. Meskipun dalam suasan ramadhan dan keterbatasan penyebaran wabah corona saat ini,” ungkapnya.

Dalam tausiyahnya, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si, menyampaikan tentang sikap kehidupan masyarakat beragama di tengah penyebaran pandemi Covid-19, “Saya melihatnya dari aspek keagamaan atau masyarakat beragama karena itu bidang studi saya, dunianya realitas, bukan ideal. Insya Allah ramadhan besok akan mengalami suasana ibadah ramadhan yang berbeda. Selama saya hidup 68 tahun baru mengalami ini, tidak pergi ke masjid luar biasa, bukan ibadahnya yang dilarang, tapi kedekatan kita, kontak sosial, kontak fisik yang menyebabkan penyebaran Covid-19. Salah satunya menjaga jarak. Oleh karena itu suasan ramadhan besok akan menjadi luar biasa,” tandasnya.

Menurutnya, penyebaran pandemi virus korona ini “mengakibatkan insitusi-insitusi kebanggaan manusia itu semuanya off, kekuasanan, politik lemah, ekonomi dan kekayaan lumpuh, pangeran Charles, orang yang terjaga kena, negara Adidaya, Amerika, China kena. Cuma yang saya perhatikan kenapa semua agama kena. Perayaan Paskah dihadiri 2 orang, 3 orang dengan pengantar, Mekah yang sering dikunjungi kosong, karena lockdown. Hindu, Budha, Konghucu semuanya kena. Pertanyaannya, ketika dunia sekuler kena. Kenapa orang beragama mengalami yang sama. Padahal sangat dekat dengan Tuhan,” jelasnya.

Dalam pandangan Gordon W Allport, psikolog, membagi dua macam cara beragama: ekstrinsik dan intrinsik. “Ekstrinsik keberagamaan yang formalitas, bukan untuk mendekatkan kepada Tuhan, tapi hanya sebatas ritual, bertemu dengan teman-teman bisnis di Gereja yang hanya bertujuan dunia, ekonomi. Kita kehilangan ruhaniyah, kesadaran, internalisasi nilai-nilai dalam kehidupan keberagamaan, sehingga menjadi sangat lemah. Padahal yang diutamakan kata Rasulullah adalah akhlak, moral,” ungkapnya.

Diakuinya, banyaknya orang yang menjadikan agama sebagai formalitas atau hanya untuk ritual semata. “Kita harus bertanya dan introspeksi, apakah ibadah kita benar-benar ikhlas karena Allah atau hanya kepentingan duniawi saja, apakah benar jutaan orang melakukan ibadah haji, rame-rame orang datang ke masjid dan lainnya untuk niat ukhrawi? Mungkin saja banyak diantara kita yang sudah kehilangan ruh beribadah. Apakah kita dalam beragama itu sudah meresap seperti yang diinginkan Nabi atau belum?” jelasnya.

Oleh karenanya, yang diinginkan Allport itu sikap intrinsik, keberagamaan yang subtansial, tidak formatistik. “Sebagaimana dikatakan Pak Rektor tadi, puasa adalah ibadah yang menuntut keikhlasan, tidak memerlukan saksi manusia, berbeda dengan ibadah lainnya seperti shalat dan zakat yang kelihatan, puasa menuntut kejujuran karena tidak ada yang tahu kita benar-benar sedang puasa atau tidak. Kehadiran shaum harus jadi inside control. Semoga dengan berpuasa, kita bisa introspeksi bersama, memperbaiki sikap keberagamaan bagi kita supaya beragama secara intrinsik, agar ibadah lebih substansial, bukan hanya formalitas, cukup tanyalah hatimu, tanya hati kita masing-masing dan selalu perbaiki akhlak kita, moral, akhlak yang dirahmati, dimiliki, bukan kesenangan duniawi,” pesannya.

Mengenai acara zikir dan doa bersama ini Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Dr. Setia Gumilar, M.Si menuturkan “Saya mengapresiasi gagasan Rektor UIN Bandung untuk melaksanakan zikir dan doa menjelang bulan Ramadhan sekaligus memberikan energi dalam menghadapi wabah covid 19 ini. Mudah-mudahan acara ini bukan hanya seremonial semata, tapi bisa diambil manfaatnya bagi seluruh civitas akademika, terutama dalam melaksanakan tugasnya sebagai ASN, yaitu menjadi pegawai yang siap dalam berbagai keadaan untuk melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

Dengan zikir dan doa bersama yang dilakukan melalui teleconference ini tetap menjadi tambahan kekuatan bagi seluruh civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam melakukan tugasnya sebagai ASN maupun sebagai masyarakat di dalam kehidupan masing-masing. “Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Rektor yang telah memotivasi dan mengingatkan kami untuk senantiasa menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi dengan cara mendekatkan diri kepada Allah. Mudah-mudahan zikir dan doa ini menjadi energi bagi kita dalam melakukan tugas kehidupan di dunia ini,” pungkasnya. (Red./Azay)

Tags: Covid-19Menyambut Bulan Suci RamadhanProf. Dr. MahmudUniversitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati BandungZikir dan Doa Bersama
ShareTweetPin

BeritaTerkait

Chat, flirt, and discover love within our lesbian-friendly chat rooms

Mei 21, 2025
0

Chat, flirt, and discover love within our lesbian-friendly chat roomsOur chat rooms are a powerful way to interact with other...

Radea Respati Paparkan 3 Hal untuk Tingkatkan Peran Ormas dalam Mendukung Program Pemkot

Mei 21, 2025
0

METRO JABAR.ID -- Ketua Komisi I DPRD Kota Bandung, Assoc. Prof. Dr. H. Radea Respati Paramudhita, S.H., M.H., menjadi narasumber...

Wakil Wali Kota Bandung: Politik Adalah Usaha Menyelamatkan Manusia

Mei 21, 2025
0

METRO JABAR .ID -- Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menilai, politik sejatinya merupakan jalan mulia jika dijalankan dengan benar. Hal...

Toni Wijaya Yakini Program MBG Mampu Wujudkan Kemandirian Ekonomi UMKM Kota Bandung

Mei 20, 2025
0

 METRO JABAR.ID -- Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Toni Wijaya, S.E., S.H., menghadiri kegiatan Kick Off Pilot Project "Perluasan Keterlibatan...

Aswan Asep Wawan Buka Program Padat Karya di Kelurahan Pasir Biru

Mei 20, 2025
0

METRO JABAR.ID -- Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, Aswan Asep Wawan menghadiri pembukaan Program Padat Karya Berbasis Musrenbang Tahun...

Load More
Next Post
Pemerintah Kota Bandung resmi melarang sepeda motor membawa penumpang selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sah, Pemkot Bandung Larang Sepeda Motor Angkut Penumpang

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, KH. Miftah Farid menyerukan agar umat muslim bisa lebih disiplin mengikuti anjuran pemerintah selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

MUI: Ibadah Di Rumah Plus Pahala Menyelamatkan Nyawa Jemaah

Discussion about this post

Recommended

Keren! Kota Bandung Raih Juara Umum Pentas PAI Jenjang SD Tingkat Jabar 2023

Juli 11, 2023

Panglima TNI dan KAPOLRI Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Prajurit TNI-POLRI Di Polda Kepri

Maret 5, 2021

Keren! Pemkot Bandung Raih Penghargaan Instansi Terbaik Pemanfaatan SPLP

Oktober 19, 2023
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna

PEMKOT KOTA BANDUNG ANJURKAN ANGKUT PENUMPANG, PENGEMUDI OJOL WAJIB BEBAS COVID-19

Juli 3, 2020
Translate »
No Result
View All Result
  • Home
  • Bandung Raya
  • Nasional
  • Redaksi