BANDUNG, MBInews.id – Ditengah minimnya sarana prasarana yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Islam Kota Bandung, akan tetapi tetap menyelenggarakan ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) secara mandiri dengan digitalisasi, demikian pernyataan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Sarana Prasarana, Endang Suherli, S.Psi (Kamis, 5/12/19).
Menurutnya bukan hanya PAS saja, akan tetapi juga ujian seperti Peniain Akhir Semester, Penilain Akhir Tahun, Ujian Nasional Berbasis Kompter dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional-Berbasis komputer.
“Selain itu juga, kami pun dalam tugas-tugas serta ulangan harian menggunakan sarana berbasis digital, yaitu dengan program MTS (Make Tab Sakola) yang diberikan kepada setiap siswa ketika penerimaan siswa baru.” jelas Endang.
Adapun sarana penilain untuk ujian dan digital learning yang dimiliki sekolah ini sangatlah minim sekali.
“Terkesan madrasah tidak modern dan teknologi menjadi anti mainstream.” Imbuhnya.
Dalam penilaian akhir semester, setiap siswa diberikan kartu ujian yang berisi jadwal, ruang, sesi serta username dan password untuk log in ke aplikasi. Setelah log ini siswa akan memilih mata pelajaran Ujian yang sudah disediakan setiap guru mata pelajaran itu sendiri. ”
“Yang mana sebelumnya sudah membuat soal dengan menggunakan aplikasi edmodo,” jelas Endang.
Ujian ini dilaksanakan secara online ada lima limajenis soal di aplikasi. “Untuk PAS ini, kita menggunakan dua jenis yaitu pilihan ganda dan essay. Setelah siswa selesai setiap PAS nilai akan langsung terlihat oleh guru, siswa dan orangtua,” kata Endang.
Penilaian berbasis digital ini, masih dikatakan Endang, dapat mengurangi penggunaan kertas.
“Sarana digital di sekolah ini, sudah hampir tiga tahun terpasang. Projektor di setiap kelas, access point/ wifi, setiap kelas dan yang paling utama akses internet dari sumber data Indonesia (SDI) dengan kecepatan 250 MBps.”Tukas Endang.
Sementara itu, kata Endang, dengan jumlah siswa 125 orang, dalam melaksanakan ujian dibagi menjadi dua sesi dengan tiga ruang sesi pertama dan empat ruang sesi kedua. Tdak hanya sarana yang utama tetapi penggunaan perangkat-perangkat yang ada sebagi usher agar terlaksananya penilain berbasis digital.
”Selain itu, MTs Al- Islam berbasis digital menggunakan aplikasi absen online dari edulogy.id dengan foto siswa menggunakan kartu dan mesin absen RFID. Kendala kendala yng kami temukan adalah kebiasaan yang masih manual menggunakan kertas di banding dengn digital soal bisa lebih interaktif berupa teks, audio, link gambar video.”Tambahnya.
Setiap ruang dalam penilaian berbasis digital MTs Al-Islam, di katakan Endang, setiap ruang berisi dua guru satu pengawas ujian satu proktor-teknisi ujian.
Sementara itu dikatakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Taofik Hidayat, S.Pd, bahwa soal ujian yang dipakai dari MTs berupa soal sendiri internal sekolah yang di buat setiap guru mata pelajaran terdiri dari soal low, middle dan hots.
“Setelah penilain berkahir akan dibagikan raport secara digital juga dengan aplikasi raport digital/ARD begitupun dengn hard copynya.” pungkas Taofik.(Jum/mbi)
Discussion about this post