Metrojabar.id
  • Home
  • Bandung Raya
  • Nasional
  • Redaksi
No Result
View All Result
Metrojabar.id
  • Home
  • Bandung Raya
  • Nasional
  • Redaksi
No Result
View All Result
Metrojabar.id
No Result
View All Result
  • DITERBITKAN
  • Media Terkini dan Aktual
  • Redaksi

Deborah Johana Rattu Menjadi Dokter, Sebuah Panggilan Hati

April 21, 2020
in Uncategorized
dr. Deborah Johana Rattu, Kepala UPT Puskesmas Pasir Kaliki

dr. Deborah Johana Rattu, Kepala UPT Puskesmas Pasir Kaliki

KOTA BANDUNG, METRO JABAR.ID

Berada di tengah pusara pandemi Corona virus Disease 2019 (Covid-19) membuat para tenaga kesehatan harus bekerja lebih keras untuk menjaga agar wabah ini tidak meluas. Bukan sekadar menyembuhkan yang sakit, tetapi menjaga yang sehat agar tidak jatuh sakit adalah tantangan terbesar hari ini.

Hal itu dialami langsung oleh dr. Deborah Johana Rattu, Kepala UPT Puskesmas Pasir Kaliki. Wilayah kerjanya merupakan daerah zona merah yang paling banyak terdapat pasien positif Covid-19 di Kota Bandung. Kondisi ini memberinya tantangan tersendiri dalam menghadapi pandemi yang terjadi di seluruh dunia ini.

BacaJuga

TPST Kobana Tegallega Siap Beroperasi, Pemkot Bandung Atur Jadwal Per RW

Edwin Senjaya: Komunikasi yang Baik Jadi Pemandu Suksesnya Pembinaan Pola Asuh Remaja

“Puskesmas di Kecamatan Cicendo ini ada dua, satu di Pasir Kaliki ini, satu di Sukaraja. Di wilayah kerja kami memang yang paling banyak positifnya. Per hari ini, dari 20 yang positif, 13-nya ada di kami,” ungkapnya kepada Humas Kota Bandung, Selasa (21/4/2020).

Kendati tak selalu berhadapan langsung dengan pasien positif Covid-19, namun tugas utamanya sebagai dokter puskesmas wajib memastikan orang-orang yang tinggal di sekitar pasien tersebut berada dalam keadaan sehat dan aman. Pihaknya mesti menelusuri siapa saja yang pernah berinteraksi dengan pasien.

“Yang paling berat bagi kami bukan hanya melawan penyakitnya, tetapi juga melawan stigma masyarakat tentang pasien, keluarganya, bahkan kepada petugas kesehatan. Kadang kami baru datang untuk penelusuran pasien saja warga sudah ribut dan takut,” tuturnya.

Meskipun begitu, bukan berarti ia harus menyerah. Sebab tugasnya adalah panggilan jiwanya. Sedari awal, ia memilih mengambil jalur kesehatan masyarakat karena ingin menjaga agar warga selalu sehat. Apalagi di tengah situasi seperti sekarang.

“Awalnya saya ingin ngambil bedah, tapi ternyata public health itu lebih memanggil saya. Akhirnya saya turun ke puskesmas. Meskipun banyak dokter puskesmas itu, bukan dipandang sebelah mata, tetapi orang itu berbeda memandang dokter yang ada di puskesmas,” terangnya.

“Padahal dokter di puskesmas itu memiliki kerja yang luar biasa. Dia harus memiliki pelayanan kesehatan primer di mana dia harus mengelola pelayanan kesehatan kemudian upaya kesehatan masyarakat, ini yang beratnya,” imbuhnya.

Pandemi Covid-19 ini bukanlah yang pertama baginya. Selama 18 tahun berkarir sebagai dokter di puskesmas, ia telah tiga kali menghadapi wabah penyakit di masyarakat. Pengalaman mengesankan pertamanya saat ia menangani kasus H1N1, atau yang lebih dikenal dengan flu babi. Kebetulan, saat itu tepat terjadi di wilayah kerjanya di Ciumbuleuit.

Ia bercerita bagaimana saat itu mengoordinir penanganan wabah dengan aparatur setempat. Begitupun dengan wabah Hepatitis A yang saat itu sempat merebak di wilayah yang sama. Saat itu ada puluhan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan jatuh sakit karena penyakit itu.

“Tapi yang sekarang yang paling melelahkan. Selain karena siklusnya panjang, kita juga harus berhadapan dengan stigma tadi,” katanya.

Ia pun mengajak kepada seluruh tenaga kesehatan lainnya untuk saling menguatkan. Setiap hari, ia pun selalu memotivasi stafnya agar tetap semangat dalam bekerja. Ia sangat mengerti bahwa saat-saat terberat di situasi hari ini adalah ketika harus meninggalkan keluarga di rumah.

“Itu paling berat. Kita harus meninggalkan keluarga sementara. Pas awal Maret itu kunjungan pasien ke puskesmas masih sangat tinggi. Sekarang setelah sistem rujukan dipermudah, kunjungan sudah mulai berkurang,” jelasnya.

Oleh karena itu, dukungan moril baik dari keluarga maupun sesama rekan kerja sangat penting. Ia selalu menekankan bahwa apa yang dilakukan saat ini adalah panggilan jiwa dan amanah yang harus dijalankan.

“Ini jadi amanah, bahwa profesi yang kita geluti ini saat ini memang sedang diuji, panggilan kita seperti apa. Tetap bersemangat dalam melayani masyarakat, Tuhan pasti melindungi apapun yang kita lakukan kalau kita ikhlas menjalankan panggilan ini,” ucapnya. (Red./Iwnaruna/Azay)

Tags: Covid-19Kecamatan CicendoKepala UPT Puskesmas Pasir Kaliki
ShareTweetPin

BeritaTerkait

TPST Kobana Tegallega Siap Beroperasi, Pemkot Bandung Atur Jadwal Per RW

November 25, 2025
0

METRO JABAR.ID -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kobana di Tegallega beroperasi paling lambat 15...

Edwin Senjaya: Komunikasi yang Baik Jadi Pemandu Suksesnya Pembinaan Pola Asuh Remaja

November 25, 2025
0

METRO JABAR.ID -- Pimpinan DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., menghadiri serta membuka kegiatan Pembinaan Pola Asuh...

Dewan Dorong ASN Aktif Lengkapi Data Melalui Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara

November 24, 2025
0

METRO JABAR.ID -- Ketua Komisi I DPRD Kota Bandung Radea Respati Paramudhita, mendorong aparatur sipil negara (ASN) untuk aktif melengkapi...

Toni Wijaya: Program Pelita Hati Perkuat Layanan Publik Lebih Dekat dan Memudahkan Warga

November 24, 2025
0

METRO JABAR.ID -- Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung, H. Toni Wijaya, S.E., S.H., hadir sebagai narasumber sekaligus membuka secara...

Мелбет бонус 2026 — как использовать и получить максимум от акции

November 24, 2025
0

Мелбет бонус 2026: как использовать и качать профит с международной БК Автор: Дмитрий Донской — более 15 лет в спортивном...

Load More
Next Post
PWI Kota Bandung dan SMSI Jabar bagikan ratusan paket sembako dan masker untuk masyarakat terdampak Covid-19.

PWI Kota Bandung & SMSI Jabar Bagikan Sembako & Masker

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menerima langsung tenda tersebut dari Operasional Yamaha Direct Distribution System (DDS) 2 Jawa Barat

Yamaha Bantu 40 Tenda Dalam pelaksanaan PSBB Di Kota Bandung

Discussion about this post

Recommended

Perkembangan Ekonomi Meningkat,52 Persen Warga Puas Dengan Kinerja Walikota Bandung

Agustus 30, 2022
PARA ASN BOJONGLOA KALER DI SUNTIK MOTIVASI OLEH SEKDA

PARA ASN BOJONGLOA KALER DI SUNTIK MOTIVASI OLEH SEKDA

Februari 27, 2020
Tindak lanjuti Pembelajaran, Mendikbud dan Mendagri Pastikan Kebijakan Pembelajaran Saat Pandemi Dilaksanakan Kepala Daerah

Tindak lanjuti Pembelajaran, Mendikbud dan Mendagri Pastikan Kebijakan Pembelajaran Saat Pandemi Dilaksanakan Kepala Daerah

September 4, 2020
Tingkatkan 3T, Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Perkuat Koordinasi dengan Satgas Kabupaten/Kota

Tingkatkan 3T, Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Perkuat Koordinasi dengan Satgas Kabupaten/Kota

November 7, 2020
Translate »
No Result
View All Result
  • Home
  • Bandung Raya
  • Nasional
  • Redaksi