
METRO JABAR.ID — Pimpinan DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., mendorong kegiatan gotong royong untuk kembali digaungkan di tengah masyarakat Kota Bandung. Bagi Edwin Senjaya, gotong royong merupakan kearifan lokal yang bermakna kerja sama dan solidaritas yang harus terus dipelihara.
Hal tersebut ia sampaikan saat membuka puncak peringatan BBGRM Ke-22 (Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat) dan HUT Ke-25 LPM, di Kantor Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Selasa, 22 Juli 2025.
“Sesuai amanat Permendagri No. 42 Tahun 2005, tujuan diselenggarakannya BBGRM adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian sosial serta peran aktif masyarakat dalam pembangunan yang dikuatkan dengan semangat gotong royong. Makna dari gotong royong adalah bekerjasama, solidaritas dan bahu membahu mengedepankan persatuan dan kesatuan, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, silih asah, silih asih, silih asuh,” tuturnya.
Menurut Edwin, melalui gotong royong juga akan meningkatkan rasa sosial dan kepedulian masyarakat. Terlebih sikap tersebut telah hadir di masyarakat Indonesia sejak masa perlawanan penjajah, dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
Walau demikian, ia menuturkan bahwa sikap gotong royong semakin tergerus oleh zaman, terutama di kalangan anak muda. “Kalau boleh jujur, nilai-nilai kearifan lokal gotong royong ini mulai tergerus oleh zaman. Banyak anak-anak yang tidak paham kemuliaan dari gotong royong,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengaungkan dan membumikan kembali semangat gotong royong. Termasuk dalam pemberdayaan masyarakat, sehingga semakin mandiri dan sejahtera.
“Mari kita gaungkan kembali semangat gotong royong, kita hadapi berbagai persoalan bersama-sama dan menyelesaikan bersama-sama. Kalau gotong royong jadi landasan kita, maka Bandung Kidul dan Kota Bandung akan menjadi sejahtera,” ucapnya. ( Gilang )
Discussion about this post