KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Memperingati Hari Keluarga Nasioal (Harganas), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar gebyar Gerakan Bandung Zero New Stunting dengan tema Keluarga Hebat Untuk Kota Bandung Maju Berkelanjutan (Hajatan) di Balai Kota Bandung.
Kegiatan tersebut digelar wahana edukasi keluarga seperti, Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat), stand pelayanan publik dan ketahanan keluarga, Kampung Keluarga Bekualitas dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (Kie) kesehatan reproduksi.
Selain itu ada stand UMKM, aksi donor darah hingga pemeriksaan kesehatan gratis.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, keluarga menjadi sebuah ketahanan yang wajib diberikan. Ini sejalan dengan tema tahun in yaitu Hajatan (Keluarga Hebat Untuk Kota Bandung Maju Berkelanjutan).
“Ini maknanya, jika membangun sebuah komitmen didasari ketahanan keluarga. Fenomena ketahanan keluarga parameter indiatornya itu IPM (Indeks Pembangunan Manusia) ada tiga parameter, indeks kesehatan, pendidikan dan daya beli,” bebernya.
Ia mengungkapkan, soal stunting menjadi salah satu indikator angka harapan hidup. Pasalya, tahun 2045 merupakan masa Indonesia emas.
“Ini bonus demografi. Satu di antaranya permasalahan stunting. Di Kota Bandung tahun 2023, masih 16.3 persen, Desember 2024 ditargetkan 14 persen,” ujarnya.
“Tidak boleh ada sama sekali itu stunting baru. Stunting lama itu kita jaga sampai bertahan, yang punya stunting kita treatment tidak mungkin oleh satu dinas saja, ini semuanya mesti bersama,” imbuhnya.
Sebagai upaya, Pemkot Bandung telah menghadirkan e-penting sebagai pendataan yang terstruktur dengan baik mulai dari kewilayahan, posyandu hingga dinas terkait.
“Kita punya strategi, punya sistem informasi yang mudah manfaatkan untuk update data. Mulai Posyandu, RT, RW, lurah camat dengan memaksimalkan e-penting. Ini boleh diinput hanya manakala mendapatkan validasi dari puskesmas. Ini lebih terdata, by name by address,” bebernya.
Bambang mengungkapkan, terdapat tiga pokok penting dalam menciptakan keluarga yang sejahtera, yaitu bagaimana bisa mewujudkan keluarga hebat untuk Bandung berkelanjutan.
“Kita upayakan untuk membangun keluarga yang mampu berbenah diri, motivasi kita membangun keluarga yang lebih baik,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan ingin mensosialisasikan soal Zero New Stunting di Kota Bandung.
“Kita berikan edukasi kepada warga soal pola asuh dan gizi. Berbicara indeks kebahagiaan, makannya ada kegiatan fun bike juga fun walk,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Kenny terdapat kegiatan lomba membuat menu yaitu Dapur Sehat Atasi Stunting. Setiap kewilayahan mengikuti lomba dan hasilnya akan dijadikan menu bergizi.
“Ini menghasilkan inovasi, dari lomba ini akan menghasilkan menu dan bisa diterapkan oleh semua keluarga di Kota Bandung,” ungkapnya.(Red./Edi)
Discussion about this post