KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Jawa Barat bersiap membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025. Penjabat Gubernur Bey Machmudin mewanti-wanti kepala dinas pendidikan untuk menjamin pelaksanaan PPDB berjalan jujur, adil dan transparan.
Bey menyebut jabatan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat yang kini diemban Wahyu Wijaya jadi taruhan jika PPDB tahun ini masih ditemukan kecurangan.
“Kami pemerintah serius bahwa PPDB tahun ini harus terbaik, tidak ada titip-menitip, jalur orang dalam dan akan bekerjasama dengan Saber Pungli dan akan tegas pada ketidakbenaran,” ucap Bey saat membuka kick off PPDB.
“Kami komit, semua transparan dan keluhan masyarakat akan dijawab segera. Dengan berani Kadisdik melakukan penandatanganan fakta integritas dan siap mempertaruhkan jabatannya,” tegasnya melanjutkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya mengaku siap dicopot dari jabatannya jika terdapat kecurangan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Wahyu memastikan PPDB di Jabar berjalan jujur, adil dan transparan.
Wahyu menyebut pihaknya akan memastikan tidak ada lagi praktik pungutan liar (pungli) maupun jual beli kursi pada PPDB tahun ini. Karena itu, Wahyu berani mempertaruhkan jabatannya.
Dia mengungkapkan, untuk memastikan PPDB berjalan tanpa ada kecurangan, Disdik Jabar juga menggandeng tim Saber Pungli guna melakukan pengawasan. Selain itu, Wahyu pun meminta masyarakat untuk ikut berpartisipasi mengawasi jika menemukan adanya kecurangan.
“Silakan (lapor) by sistem, jadi data hanya di JDS untuk mengadukan. Jadi kita proses, tapi pengaduan bisa jadi benar atau tidak. Kita harus buktikan kebenarannya. Tapi kita akan lakukan dan kita juga tidak akan mengekspos pengadu tapi substansi pengaduannya,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyu Wijaya juga menambahkan, PPDB 2024 menyediakan kuota sekitar 700 ribu siswa baik untuk tingkat SMA, SMK maupun SLB. Adapun pendaftaran dibuka melalui empat jalur.
“Untuk negeri 300 ribuan, yang swasta bisa sampai 700 ribu. Jalur masih sama kecuali, yang covid tidak ada lagi, dan di tahap satu menggunakan jalur zonasi dengan keluarga ekonomi tidak mampu di tahap satu. Selebihnya di tahap dua,” singkat Wahyu.
Lebih lanjut, menurut Bey, PPDB harus berjalan jujur, adil dan transparan karena semua anak di Jawa Barat punya hak yang sama memperoleh pendidikan. Karena itu, penting agar PPDB bisa dilaksanakan tanpa ada kecurangan sekecil apapun.
“Kita ingin memastikan setiap anak di Jabar memiliki kesempatan yang sama mengakses pendidikan tanpa diskriminasi. Kita mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan menjalankan PPDB,” jelasnya.
Bey juga meminta orang tua agar tidak berpikir untuk menitipkan anaknya ke sekolah tertentu. Menurutnya, semua proses penerimaan siswa baru harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Integritas dari internal kami, itu paling penting kalau itu beres Insyaallah lancar dan orang tua jangan nitip-nitip, tahun ini tidak ada. Kalau ada tunjukan ke kami, kami tindak tegas,” ujar Bey. (Red./Annisa)
Discussion about this post