KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- TNI AD akan mendapatkan 10 unit alat tempur baru, yakni Medium Tank Harimau produksi PT Pindad. Alat tempur itu dipesan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI dan nantinya akan digunakan TNI AD.
Sebelum diserahkan kepada Menhan RI Prabowo Subianto, Selasa (23/1/2024), Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, Dirut PT Pindad Abraham Morse dan Dirut DEFEND ID Bobby Rasyidin langsung menjajal salah satu medium tank tersebut di kawasan PT Pindad.
Dirut PT Pindad Abraham Morse mengatakan, dari 18 orderan medium tank, 10 unit medium tank di antaranya sudah rampung diselesaikan.
“10 unit (selesai), (dari) order 18 unit. Itu kita serahkan ke TNI AD, 8 masih berjalan pekerjaan integrasinya,” kata Abraham.
Selain 18 unit medium tank, Kemenhan RI juga pesan alat tempur lainnya yang total keseluruhannya mencapai 38 unit. “Besok Pak Menhan akan datang, semua ada 38 unit, ada (kendaraan taktis) Komodo, Anoa dan Tank Harimau,” ujarnya.
Menurut Abraham, selain pesanan dari dalam negeri, pihaknya juga mendapatkan orderan dari luar negeri salah satunya munisi yang dipesan Amerika Serikat.
“Sudah, tadi saya sampaikan pertumbuhan ekspor misalnya untuk munisi kita ekspor ke US, kemudian beberapa negara ASEAN ekspor untuk pistol dan banyak amunisi terutama MKK,” tambahnya.
Dirut DEFEND ID Bobby Rasyidin mengatakan, sebagai perusahaan yang ada di bawah holding DEFEND ID, PT Pindad semakin maju, terutama teknologinya.
“Pindad sudah sangat jauh sekali kemajuannya, terutama kemandirian kita dalam menguasai teknologi terutama alutsista angkatan darat, tentunya dengan dukungan dan komitmen kuat dari pemerintah dan sistem industri yang ada Pindad menjadi jauh lebih maju kedepan,” tuturnya.
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menugaskan PT Pindad dan DEFEND ID untuk wujudkan industri pertahanan dari hulu ke hilir.
“Ada Tank Harimau yang akan kita berikan besok ke Pak Menhan, ini yang kita kerjasamakan dengan Turki dan bisa kita lihat persenjataan yang ada benar-benar kelas dunia dan kita harap Pindad bisa jadi pionir dan main di kelas global,” kata Kartika.
Kartika juga minta PT Pindad dan DEFEND ID untuk menunjukkan komitmen kepada pemerintah. Order Kemenhan RI kepada PT Pindad benar-benar memberikan perhatian kepada Pindad agar lebih mandiri dan terus kita naikan.
“5 tahun kedepan transfer teknologi dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) harus benar-benar diperhatikan, kita tidak ingin terus impor kita ingin majukan industri dalam negeri,” ujarnya.
Disingung TKDN produk PT Pindad, Kartika sebut, jumlahnya saat ini masih bermacam-macam.
“TKDN macam-macam, senjata di atas 70%, kendaraan tempur ada yang sudah 50%, tinggal baja dan barrel masih impor kita ingin bantu supaya bisa produksi di Indonesia,” tambahnya.
KSAD Diangkat Jadi Komisaris PT Pindad Kartika juga berharap, dengan dilantiknya Jenderal Maruli Simanjuntak sebagai komisaris utama, PT Pindad semakin maju dan dapat memiliki teknologi kelas dunia.
“Saya kunjungan ke Pindad lantik Jenderal Maruli menjadi Komisaris Pindad, sebagai KSAD memimpin Pindad membuat produk terbaik dan memajukan teknologinya supaya bisa memiliki teknologi kelas global dan memperkuat ketahanan produksi senjata Indonesia,” harapnya.
Sementara itu, Jenderal Maruli merasa terhormat dipercaya untuk menjadi Komisaris PT Pindad. Dia berharap bisa memberi dampak positif untuk kemajuan PT Pindad ke depan.
“Hari ini saya dilantik oleh Wamen untuk jadi komisaris utama, ini jadi suatu kehormatan buat saya, setelah sekian lama tidak lihat Pindad saya lihat kemajuan luar bisa, saya cukup takjub lihat kendaraan, senjata dan sebagainya ada tambahan lain, mudah-mudahan dengan kehadiran saya Pindad semakin bisa maju kedepan,” ucap Maruli. (Red./Usep)
Discussion about this post