KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung kini mulai membangun jembatan khusus motor di kawasan Rancamanyar, Baleendah, Kabupaten Bandung. Pembangunan ini ditandai dengan ground breaking yang dilakukan Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Nantinya, jembatan yang dibangun dengan anggaran Rp7,5 miliar ini diharapkan bisa menjadi solusi kemacetan di Rancamanyar yang dalam sehari bisa dilintasi hingga 9 ribu kendaraan.
Selain itu, Dadang berharap jembatan khusus motor di Rancamanyar ini juga bisa memperlancar mobilitas warga untuk berbagai kegiatan.
“Saya berharap jembatan yang dibangun nanti bisa membantu mobilitas masyarakat, baik perpindahan orang ataupun barang,” katanya.
Anggaran Rp7,5 miliar untuk pembangunan jembatan khusus motor di Rancamanyar ini murni dari APBD Kabupaten Bandung.
“Hampir 9 ribu kendaraan yang melintas jembatan ini setiap harinya. Melihat urgensi tersebut, kami menganggarkan Rp7,5 miliar dari APBD Kabupaten Bandung untuk pembangunan jembatan bagi roda dua di Rancamanyar,” kata Dadang.
Dijelaskan Dadang, harusnya pembangunan jembatan roda dua Rancamanyar dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hanya saja, setelah beberapa kali pengajuan belum mendapatkan respon yang positif hingga akhirnya Pemkab Bandung bergerak cepat dengan membuat anggaran sendiri.
“Kita sudah beberapa kali mengajukan ke provinsi dalam hal ini BBWSC untuk segera membangun jembatan baru di Rancamanyar, namun karena tidak kunjung ada jawabannya dan juga laporan dari warga masyarakat yang sudah ramai karena kemacetan yang luar biasa disini, maka dari itu saya perintahkan Kadis PUTR untuk segera menganggarkan lewat APBD tahun 2023,” lanjut Dadang.
Dadang berharap pembangunan jembatan ini bisa cepat selesai dengan kualitas yang baik.
Dia juga mengaku akan mengusulkan kembali kepada pihak Pemprov Jabar terkait pembangunan jembatan roda empat di Rancamanyar, dan pembangunan jembatan Dayeuhkolot.
“Kalau bersurat kita sudah, nah sedang dikonsultasikan juga ya karena kembali lagi kewenangannya ada di Pemprov, kita akan coba mendorong terus melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), karena keduanya membutuhkan anggarannya yang cukup besar,” pungkas Dadang. (Red./Annisa)
Discussion about this post