KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- TPA Sarimukti akan dibuka untuk menampung sampah kembali. Rencananya, TPA Sarimukti dibuka pada Jumat (1/9/2023) kemarin. Namun hanya 8 ribu ton sampah yang akan ditampung untuk sementara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat Prima Mayaningtias mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat terkait untuk membuang sampah ke Sarimukti pascakebakaran yang kini mulai teratasi.
Hasilnya, ada sedikit ruang di zona satu TPA Sarimukti yang memungkinkan untuk menampung sampah. Menurutnya zona itu tidak ikut terbakar.
“Karena ada 3 zona yang kita anggap memungkinkan. Nah Dari ITB kemarin setelah melihat ke lokasi, kami masih ada sedikit space untuk 8.000 ton yang bisa kita cari coba yang ada di zona satu diatas, itu jauh dari kebakaran tapi memang sedikit sekali space itu,” kata Prima saat dikonfirmasi, Kamis (31/8/2023) lalu.
Namun untuk rencana membuka kembali TPA Sarimukti untuk zona satu itu, Prima mengungkapkan dirinya masih mengkaji dan melihat kesiapan di lapangan. Bahkan dia belum menandatangani surat ajuan untuk membuka TPA Sarimukti.
“Suratnya belum saya tandatangani, saya minta penjelasan lagi kesiapan di lapangan sesuai dengan teknis yang ada, nah kalau sudah saya tandatangani, itupun kami menerima dulu di 8.000 ton. Setelah itu kita stop lagi sampai menunggu masa darurat selesai,” ujarnya.
Dia menjelaskan, rencana membuka TPA Sarimukti ini adalah salah satu upaya untuk mengatasi kondisi darurat sampah di Bandung Raya sembari menunggu TPA sementara yang juga masih berada di kawasan Sarimukti siap menampung sampah.
“Jadi kami mencoba mencarikan sementara jalan keluar dalam kondisi darurat, yang aman bagi kita juga sebagai pengelola Sarimukti,” ucap Prima.
Adapun kuota 8 ribu ton sampah yang bisa dibuang ke TPA Sarimukti, Prima menegaskan harus dibagi secara proporsional untuk 4 wilayah yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
“Dari 4 wilayah dan itu kesepakatan pada waktu rapat dengan Dirjen, saya sudah kasih kuota nya tapi nanti setelah suratnya saya tandatangani, intinya 8.000 ton dibagi secara proporsional,” katanya.
“Mudah-mudahan bisa menyelesaikan sedikit masalah (sampah) yang menumpuk di kabupaten/kota,” tutup Prima. (Red./Annisa)
Discussion about this post