KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengimbau pada seluruh petugas kurban di Kota Bandung untuk menggunakan wadah ramah lingkungan saat mendistribusikan daging kurban.
“Pemotongan hewan ini biasanya identik dengan kresek. Kita imbau agar dalam pembagian daging kurban tidak pakai kresek. Saya imbau pake besek yang terbuat dari bambu supaya bisa hancur,” ungkap Ema di Kantor DKPP Kota Bandung, Senin (19/6/2023).
Menurut Ema, proses persiapan kurban bukan hanya melihat aspek kesehatan hewan, proses pemotongan, dan pola distribusi benar. Namun pada pola pembagian juga jangan memberikan dampak negatif pada lingkungan.
“Jangan sampai malah menghasilkan banyak sampah yang tidak bisa diurai. Hasil dari pembagian daging ini harus aman untuk lingkungan. Sehingga mudah didaur ulang,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kelurahan Husein Sastranegara bisa menjadi contoh pilot project untuk menggunakan besek dalam pembagian daging kurban.
“Kita juga harus selalu melakukan antisipasi. Pengawasan awal dan setelah pemotongan harus dilakukan. Kita sudah mulai bergerak,” katanya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengaku, akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk menyediakan wadah daging kurban yang ramah lingkungan.
“Kita akan segera antisipasi, itu juga menjadi salah satu komitmen kita. Jangan sampai daging yang sudah dipotong dengan baik dan sehat, tapi saat proses distribusinya malah menimbulkan penyakit atau masalah lain,” ucap Gin Gin.
Masing-masing kecamatan juga akan diarahkan membuat imbauan mengenai penggunaan nonplastik untuk distribusi daging kurban kepada petugas kurban per wilayah.
“Banyak alternatif lain, salah satunya besek. Untuk bahan lain juga kita bisa pakai kantong plastik yang mudah terurai, terbuat dari bahan organik juga,” akunya.
Ia menambahkan, RPH Cirangrang sudah difasilitasi kesiapan untuk kurban. Kapasitasnya bisa mencapai 190 ekor per hari.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan vaksin Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi sejak beberapa waktu lalu. Ada sekitar 1.369 ekor sapi yang divaksin.
“Itu populasi total yang ada di Kota Bandung. Total, 100 persen sudah kita lakukan vaksin. Hewan-hewan dari luar yang datang ke Kota Bandung juga akan kita vaksin,” tuturnya.
Sampai saat ini Kota Bandung masih dinyatakan 0 kasus termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK). Ia mengatakan, jika ditemukan gejala, timnya akan langsung segera mengantisipasi agar tidak tersebar.
“Saat ini di Kota Bandung semua kasus LSD dan PMK tidak ada. Ternak yang masuk Kota Bandung pun kita pastikan harus dalam kondisi sehat. Termasuk kelengkapan surat-surat keterangan sehatannya,” katanya.
Untuk jumlah kurban tahun ini, Gin Gin mempredikai, akan ada kenaikan 20-30 persen.
“Di tahun lalu sekitar 13.600-an, tahun ini kita prediksi bisa potong sampai 15.000-16.000 ekor. Ini sudah total semua ya sapi, domba, dan kambing. Tahun lalu domba sekitar 10.000-an, sapi sekitar 3.000-an,” imbuhnya. (Red./Annisa)
Discussion about this post