METROJABAR.ID , Bandung – Kasus penusukan anak perempuan berusia 12 tahun di Cibeurem, Cimahi memantik perhatian Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Uu meminta polisi segera memproses pelaku penusukan itu karena menganggap aksi yang dilakukannya merupakan hal yang biadab.
“Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan seorang anak, pulang ngaji, ada yang menusuk, bahkan sampai tidak tertolong nyawanya dan meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Saya mengecam pelaku yang biadab ini, dan mohon diproses dengan seadil-adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Uu dalam video keterangannya, Jumat (21/10/2022).
Dalam video itu, Uu mewakili komunitas santri juga turut mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga korban. Ia berharap anak perempuan itu meninggal dunia sebagai muslim dalam keadaan terbaik.
“Saya mengucapkan turut berbela sungkawa, dan juga turut berduka cita. Kemudian juga kita doakan agar anak tersebut dalam keadaan khusnul khotimah. Apalagi dia pulang ngaji, pulang mencari ilmu, yang bersifat ukhrowi yang hukumnya fardu ain bagi setiap orang yang beriman,” ungkapnya.
Uu mengingatkan warga Jabar supaya lebih waspada lagi di lingkungannya masing-masing. Ia berharap warga bisa saling menjaga dan peduli kepada sesama tetangganya jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.
“Saya ingin mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati kepada warga yang lain. Dan juga harus ada kepedulian terhadap warga yang lain, di saat ada kejadian hal-hal yang aneh untuk bisa diantisipasi supaya tidak terulang hal seperti itu. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi kejadian yang seperti hari ini di masa yang akan datang,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, anak perempuan berusia 12 tahun di Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi meregang nyawa setelah ditusuk orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (19/10/2022) sekitar pukul 18.30 WIB.
Saat itu, bocah malang tersebut tengah berjalan menuju rumahnya sepulang dari mengaji. Polisi langsung turun tangan menangani kasus ini untuk menangkap pelaku pembunuh bocah perempuan tersebut. (Red./Ansar)
Discussion about this post