KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung mengakui, pemantapan jalan di kota Bandung tidak bisa dilakukan optimal. Tidak heran jika saat ini sejumlah ruas jalan hanya dilakukan penambalan pada bagian yang berlubang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengungkapkan, dalam tiga tahun terakhir alokasi pemantapan jalan hanya di kisaran Rp50-an miliar. Padahal, lanjut Didi, angka ideal yang dibutuhkan untuk pemeliharaan mencapai Rp380 miliar.
“Survei semester pertama kemarin pemantapan jalan di 91,87 persen. Memang masih di bawah target di 93 persen,” kata Didi di Balai Kota Bandung, Kamis (25/11/2021) kemarin.
Didi mengungkapkan, dari survei pertengahan semester lalu juga didapati 90 persenan lebih lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) masih menyala.
Meski begitu, masalah genangan air saat musim penghujan, di klaim Didi, mengalami banyak perkembangan positif jika dikomparasi pada tahun 2019 lalu.
Hal itu terlihat dari jumlah genangan yang terpantau saat ini hanya terdapat di 25 lokasi itupun yang masih rutin muncul di 6-11 titik saja.
“Titik genangan tertangani 67 persen, ini melebihi target. Drainase sekitar 60 persen dalam kondisi baik karena kita terus melakukan pengerukan. Ditambah lagi kita terus upayakan membuat kolam retensi. Sekarang sudah ada 8 kolam retensi,” bebernya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappelitbang Kota Bandung, M. Yudi Mulyana menyebutkan, ada delapan isu prioritas yang meliputi layanan dasar terkait kesehatan, kemudian sektor pendidikan.
“Layanan dasar ini semuanya lebih dari standar minimal yaitu untuk pendidikan 20 persen dan pendidikan 10 persen (dari APBD),” ucap Yudi
Selanjutnya, sambung Yudi, yaitu aspek ekonomi, lingkungan hidup, infrastruktur, lalu tatakelola pemerintahan.
Yudi memaparkan, tahun 2022 mendatang fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih berkaitan dengan pandemi Covid-19. Meski begitu, program lain terkait delapan isu prioritas tetap diperhatikan secara proporsional.
“Tahun depan ada juga prioritas pemulihan ekonomi, kita pendekatan ke peningkatan UMKM. Kemudian ada banyak pelatihan kewirausahaan, ketenagakerjaan, ekraf (ekonomi kreatif),” ujarnya. (Red./Annisa)
Discussion about this post