BANDUNG, METROJABAR.ID- UMKM bukan hanya bangkit dari keterpurukan, tetapi sekaligus harus siap menghadapi persaingan dan optimalisasi teknologi. Hal tersebut dikatakan Ketua Paguyuban Camat Se-Kota Bandung yang sekaligus sebagai Camat Arcamanik Firman Nugraha.
Selain itu Camat Firman pun menjelasakan soal musrenbang di kecamatannya ia memaparkan, sebagian besar usulan masyarakat memang didominasi oleh pembangunan fisik berupa infrastruktur. Namun, mengingat situasi terkini maka kebutuhan untuk mendongrak kembali ekonomi kerakyatan dirasa sangat diperlukan.
Usulan warga ini dihimpun melalui Musyawarah Perencanan dan Pembangunan (Musrenbang) di level kecamatan yang berlangsung pada 11 Februari 2021.
“Arahan kita musrenbang tahun ini untuk usulan tahun depan selain masalah fisik kita fokus pengembalian kondisi perekonomian. Itu kita dorong menjadi program prioritas,” ucap Firman
Masih dikatakan Firman, untuk bisa bangkit dari pandemi Covid-19, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus bisa beradaptasi dengan situasi kekinian. Di samping itu penguatan peningkatan kapasitas produksi juga harus terus diberikan.
“Baik itu sifatnya pelatihan meningkatkan kualitas, packing, kemudian juga pemasaran. Karena sekarang ada situasi perubahan sitem pemasaran, kita dorong UMKM atau pedagang kecil mereka bisa menyesuaikan kondisi ini,” jelasnya.
“Karena itu sekarang menjadi pilihan yang mau tidak mau mereka harus mampu pakai teknologi itu. Jangan sampai ada pedagang yang punya potensi tapi tidak tahu. Makanya itu juga yang kita dampingi dan kita arahkan,” imbuhnya.
Firman memaparkan, aparat kewilayahan sudah memberikan sejumlah pembekalan optimalisasi teknologi bagi UMKM. Program ini perlu dilanjutkan guna memberikan penguatan agar bisa diaplikasikan secara maksimal.
“Mengedukasi masyarakat supaya mereka bisa bertahan dan bisa maju. Memang kalau tidak dibekali kemampuan teknis dan kualitas apalagi di masa pandemi akan susah. Mudah-mudahan dengan pembekalan dan pendampingan yang kita laksanakan pemulihan ekonomi karena dampak pandemi ini bisa kita lewati dan masyarakat bisa bertahan,” ujar Firman.
Meski begitu, ia memastikan usulan program dari sektor lainnya juga tetap akan diakomodir dalam muserenbang. Terlebih sejumlah persoalan masyarakat juga tetap harus ditindaklanjnuti secara komprehensif, sekalipun prioritas pemerintah saat ini adalah menangani Covid-19.
“Seperti ekonomi, sosial, budaya infrastruktur. Walaupun memang kebanyaikan itu infrastruktur memang secara logika memungkinkan karena banyak permasalahan di fisik. Tetapi non fisik juga tetap ada dan alhamdulillah mereka menyadari dan memerlukan itu. Kemudian jenis-jenis usulan kan banyak, sekarang kita kasih setiap RW kita berikan untuk menyampaikan 4 jenis usulan, dan itu semua kita tampung,” papar Firman.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, musrenbang kali ini dilaksanakan dengan dua metode. Pertemuan secara tatap muka dilakukan secara terbatas untuk beberapa orang saja. Sedangkan elemen masyarakat lainnya mengikuti secara daring untuk mengawal usulan yang disampaikan.
“Walaupun memang sekarang saat pandemi musrenbang tetap harus dilaksanakan karena itu proses pembangunan. Sekarang sudah beberapa kali mendapat petunjuk teknis dan arahan dari Bappelitbang, kita sudah berdialog dengan kondisi sekarang ini bagaimana musrenbang tetap aman di tengah pandemi covid-19,” katanya. (Red./Kasdi)
Discussion about this post