KAB BANDUNG, METROJABAR.ID- RSUD Al Ihsan provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit (YPPCBL) Bandung dan Persatuan Ahli Bedah Mulut & Maksilofasial Indonesia (PABMI) Wilayah Jawa Barat kembali melaksanakan kegiatan bakti sosial Operasi Bibir Sumbing dan langit-langit secara massal dan Gratis untuk umum, Baleendah, Sabtu (24/10/2020).
Achmad Mauludin, drg. SpBM Ketua Pelaksana Penjaringan pasien mengatakan yang mengikuti Operasi bibir sumbing dan celah langit ini diutamakan pada pasien-pasien yang belum pernah dilakukan operasi celah bibir dan langit-langit serta dinyatakan sehat dan bebas covid 19. “dilakukan dengan screening pemeriksaan TEST SWAB Covid 19 dan mengikuti standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19” katanya.
“Rata-rata usia pasien bibir sumbing berkisar 3 bulan sampai dengan 1 tahun, sedangkan pasien celah langit-langit berkisar 1,5 tahun hingga 12 tahun,” tambahnya.
Direktur RSUD Al Ihsan, dr. Dewi Basmala, MARS mengatakan, Pada saat ini ruang operasi di Instalasi Bedah Sentral RSUD AL Ihsan berjumlah 7 ruang operasi, terdiri dari 4 ruang operasi lama dan 3 ruang operasi baru dengan design terbaru yang memberikan nuansa lebih sejuk dan menenangkan.
“Sebelumnya kami memiliki empat ruang operasi sehingga adanya penambahan ruangan ini membuat daftar tunggu operasi semakin pendek,” katanya didampingi Ketua Dewan Pengawas RSUD Al Ihsan, Dewi Sartika.
Dia menambahkan, kondisi celah bibir dan langit-langit ini dapat terjadi pada awal pembentukan janin ibu hamil sekitar minggu ke-5 hingga minggu ke-12 masa kehamilan.
“Kelainan ini dapat disebabkan karena faktor genetik keturunan dan juga akibat faktor paparan lingkungan selama kehamilan,” ujarnya.
“Semoga bisa mendekatkan kepada masyarakat dan mudah-mudahan dengan keberhasilan seluruh tim manajemen di Rumah Sakit Al Ihsan ini juga akan ada tingkat sosial juga yang lebih tinggi salah satunya kayak Paling Bahagia itu karena ini juga menyangkut masa depan daripada anak-anak,” katanya.
“Bisa dilihat tiga anak meni kararasep rasa begitu ya tapi jika kita mendengarkan suaranya Memang karena ada gangguan celah dan hari ini mereka akan menatap masa depan yang lebih baik,” terangnya. (Red./Raysha)
Discussion about this post