KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Sebanyak 9 dari 15 Bioskop di Kota Bandung telah memperoleh izin beroperasi kembali. Sebelum mengantongi izin, para pengelola melakukan simulasi dan membuat pernyataan akan menerapkan standar protokol kesehatan yang sangat ketat agar tidak terjadi klaster baru.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan perizinan bioskop sebetulnya sudah diberikan lebih dari sebulan yang lalu. Namun karena proses impor filmnya, sehingga baru dibuka 9 Oktober 2020.
“Kurang lebih satu setengah bulan lalu sudah diberikan izin, tapi proses impor filmnya yang cukup lama. Baru tanggal 9 kemarin itu mereka baru siap dan mereka buka,” katanya usai Syukuran Pembukaan Bengkel Sepeda CMonk Ebike, Minggu 11 Oktober 2020.
Menurut Yana, saat simulai, standar protokol kesehatannya sudah cukup baik, hanya saja harus ada perbaikan dari sirkulasi udara karena berada di ruangan tertutup.
“Waktu itu (simulasi) kita minta salah satunya memperbaiki sirkulasi, exhaust, setelah ditinjau lagi memang mereka sudah lakukan,” ucapnya.
“Dan satu lagi klausul, mereka mengisi surat pernyataan. Jika ternyata tidak menerapkan standar protokol yang sangat ketat dan jadi klaster baru, mereka harus tutup lagi. Jadi rambunya sudah cukup,” lanjutnya.
Menanggapi relaksasi bioskop saat Kota Bandung menyandang status zona merah dari Pemrov Jabar, Yana mengatakan, saat ini angka reproduksi virus berada di bawah angka 1. Hal itu menunjukan pandemi covid-19 di wilayah Kota Bandung relatif terkendali.
“Sebetulnya sejak Juni sampai hari ini angka reproduksi virus di Kota Bandung di bawah angka satu. Tapi pada 20-23 September itu cukup tinggi menyentuh 1,22,” ungkapnya.
“Kenaikan itu konsekuensi dari tes masif yang dilakukan pada ASN dari 3.000an, 10 persennya positif,” katanya.
“Alhamdulillah sekarang sejak 24 September sampai hari ini kita di bawah satu. ASN sekitar 320 orang yang positif itu juga rata-rata OTG (Orang Tanpa Gejala). Kemarin pun sudah sembuh semua,” lanjutnya.
Meski telah beroperasi, Yana menilai kunjungan Bioskop masih terhitung sepi. Masyarakat masih khawatir untuk beraktivitas di ruangan tertutup. Pengunjung bioskop pun hanya 4-5 orang saja di setiap studionya.
“Meski pun kita juga sangat berhati-hati merelaksasi sektor ekonomi. Karena tidak hanya sekedar menerapkan standar protokol kesehatan saja,” tuturnya.
Sedangkan untuk sekolah, Yana mengatakan kebijakannya berada di Pemerintah Pusat. Kendati demikian, Pemkot Bandung pun tetap berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) terkait pembelajaran.
“Kita pun sudah berdiskusi dengan Disdik. Salah satunya kita membantu soal konten materi pelajaran yang bisa diakses di channel TV. Tapi kita tetap menunggu keputusan dari pemerintah pusat untuk sekolah,” ucap Yana. (Red./Azay)
Discussion about this post