KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Dalam rangka memulihkan ekonomi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menghadirkan Sistem Ekonomi Jaringan Usaha (Sejuk). Sistem ini dilaunching oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Hotel El Royale Bandung, Rabu (5 Agustus 2020).
Sejuk adalah, media digitalisasi yang meningkatkan kerja sama antarkoperasi di Kota Bandung. Sistem ini dapat mempertemukan koperasi yang memiliki barang atau jasa dengan koperasi yang membutuhkan dengan menggunakan metode belanja bersama.
“Mudah-mudahan lewat aplikasi ini transaksi bisa semakin ditingkatkan di tengah pandemi Covid-19,” ucap wakil wali kota saat launching yang juga bertepatan dengan Peringatan Hari Koperasi ke-73 Tingkat Kota Bandung.
Menurutnya, diperlukan kreasi dan inovasi dari pemerintah maupun koperasi untuk memfasilitasi pemulihan serta pengembangan ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Sektor UMKM dan Koperasi bisa berkembang apabila bantuan pembiayaan dari pemerintah pusat. “Jika stimulus yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dimanfaatkan untuk membeli produk lokal berupa barang dan jasa UMKM indonesia, saya optimis itu bisa menggerakan sektor perekonomian khususnya koperasi dan UMKM,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia, Rully Y Indrawan yang hadir pada kesempata itu mengatakan, saat ini masyarakat khususnya koperasi dan UMKM harus mengoptimalkan teknologi informasi untuk menumbuhkan, mengembangkan dan memulihkan perekonomian.
Kehadiran Sejuk membuat Kota Bandung menjadi barometer bagi daerah lain dalam setiap pengembangan kreasi dan inovasinya.
“Semoga menjadi acuan bagi pemerintah kabupaten ataupun Kota lainnya. Hasilnya dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM,” tuturnya.
Menurutnya, dengan sarana teknologi informasi, koperasi bisa menjadi kekuatan aggregator bagi para pelaku UMKM. Untuk itu, ia mengajak para pelaku UMKM untuk tidak putus asa dan tetap berusaha memulihkan ekonomi melalui program stimulus yang diberikan oleh Pemerintah Pusat saat pandemi Covid-19.
“Pemerintah pusat akan mendukung dengan kebijakan dan membuka seluas-luasnya pasar bagi pelaku UMKM dan koperasi,” katanya.
Rully mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan kepada pelaku usaha di daerah salah satunya melalui program bantuan modal kerja yang dikhususkan untuk UMKM.
“Untuk pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum pernah mempunyai akses ke perbankan, ditargetkan sebanyak 12 Juta pelaku usaha dapat menerima bantuan tersebut,” ungkapnya.
Untuk mengakomodir 64 juta UMKM di Indonesia, Rully mengatakan, pemerintah berencana akan membantu pengembangan koperasi yang ada di daerah. (Red./Azay)
Discussion about this post