KOTA BANDUNG, METROJABAR.ID- Perwakilan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Driver Online Jawa Barat Bersatu (DOJB) mendatangi ke Pendopo Kota Bandung. Mereka ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Wali Kota Bandung, Oded M. Danial yang bergerak cepat mengakomodir aspirasi pengemudi ojol.
Tim Advokasi DOJB, Veto Syarif mengatakan, setelah menyampaikan aspirasi ke Balai Kota beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung sangat responsif. Terlebih, sejak 3 Juli 2020 ternyata Oded sudah membuat Peraturan Wali Kota (Perwal) yang memberi relaksasi angkutan roda dua diperbolehkan mengangkut penumpang.
“Kedatangan kami di sini tidak ubahnya anak kepada bapak. Intinya silaturahmi. Alhamdulillah lewat aksi kami kemarin, pak wali kota menyetujui atas aktivasi penumpang,” ucap Veto di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Selasa (21 Juli 2020).
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Bandung memberikan inspirasi kepada para pengemudi ojol agar mengembangkan potensinya dan memulai berwirausaha. Sehingga memiliki penghasilan lain tanpa harus bergantung pada angkutan umum berbasis aplikasi ini.
Ia membuka sudut pandang pengemudi ojol agar tidak terlalu bergantung di bidang transportasi daring, tetapi mampu berkembang untuk berwirausaha. Terlebih waktu pengemudi ojol yang terbilang cukup fleksibel.
Guna menopang kelangsungan usaha tersebut, ia menyarankan DOJB membuat koperasi. Menurutnya keanggotaan DOJB yang cukup banyak ini menjadu potensi besar untuk membangun fondasi ekonomi para pengemudi.
“Silahkan saja lebih bagus kalau dibuatkan koperasi. Jangan sampai hanya mengandalkan tarik penumpang saja. Sekarang banyak potensi usaha yang bisa dilakukan di waktu senggang tapi menghasilkan uang. Asal bisa memegang komitmen dan konsisten,” kata wali kota.
Veto menyambut baik gagasan dan arahan dari wali kota tersebut. Sebagai langkah awal, ia akan mencoba mengajak belasan ribu anggota DOJB se-Bandung Raya untuk mengembangkan beragam potensi anggotanya dalam menjajaki sektor wirausaha.
“Pesan beliau tadi kita harus menyatukan visi, pola pikir dan semangat. Karena selama ini banyak yang berwacana tapi tidak terealisasi. Di sini kami berkomitmen menjadi tempat yang bisa lebih berproduktif,” jelasnya.
Anggota Tim Advokasi DOJB lainnya, Yaman Didu menangkap banyak program Pemkot yang berpotensi disinergikan bersama para pengemudi ojol. Sehingga para pengemudi bisa ikut terlibat secara langsung.
“Tidak selamanya ojol ini bisa digeluti, tapi berpikir bagaimana temen-temen terbantu secara ekonomi. Jadi kita membuat sumber-sumber baru. Itu tadi komunikasi bersama pak Wali Kota,” ujar Didu.
Menurut Didu beberapa pengemudi ojol sudah memiliki modal dasar sebagai pelaku usaha. Sehingga tinggal penguatan agar mampu berkembang lebih besar dan berjalan stabil.
“Dari temen-temen komunitas ada yang memang pelaku usaha di bidang industri kreatif, banyak sekali. Tadi kata Pak Wali juga ada kegiatan usaha berbasis lingkungan. Nanti diformulasikan mana bidang yang akan digeluti dan cocok,” ungkapnya. (Red./Azay)
Discussion about this post